Media Vietnam : Mobil Polisi Tabrak Pengemudi Gojek, Protes Meningkat di Indonesia
- X/@ombiawak
Olret – Pada tanggal 29 Agustus, Presiden Indonesia Prabowo Subianto menyerukan penyelidikan setelah seorang pengemudi Gojek tewas tertabrak kendaraan lapis baja polisi selama protes di Jakarta pada tanggal 28 Agustus.
Seperti dilaporkan Media Online Vietnam tuoitre.vn, menurut CNA Singapura, dalam sebuah aksi unjuk rasa di Jakarta (Indonesia) pada malam 28 Agustus, sebuah kendaraan lapis baja milik kepolisian mobil menabrak seorang pengemudi kendaraan teknologi setelah ia terjatuh di jalan, yang mengakibatkan kematiannya.
Kendaraan lapis baja tersebut menabrak dan menewaskan pengemudi berusia 21 tahun
Mobil Polisi Nabrak Ojol
- X/@ombiawak
Insiden tersebut terjadi pada malam 28 Agustus di area dekat gedung DPR di Jakarta Pusat, tempat banyak aksi unjuk rasa terjadi pada hari yang sama. Sebelumnya, serikat pekerja telah turun ke jalan untuk menuntut kenaikan gaji, penghapusan PHK, dan amandemen Undang-Undang Cipta Kerja 2020.
Pada sore hari di hari yang sama, kelompok serikat pekerja telah bubar, tetapi mahasiswa dari berbagai universitas terus berunjuk rasa, yang kemudian memicu insiden tersebut.
Korban diidentifikasi sebagai pengemudi Gojek, Affan Kurniawan (21 tahun). Ia bertekad untuk tidak berpartisipasi dalam protes tersebut, tetapi sedang mengantar barang ketika kecelakaan terjadi.
Seorang saksi mata menuturkan: "Saat ditabrak, mobil seharusnya mundur, tetapi tidak. Mungkin karena kerumunan juga mendorong ke arah mobil, mobil tersebut terus melaju."
Kejadian ini langsung memicu kemarahan di komunitas pengemudi mobil teknologi, banyak orang mendatangi Markas Besar Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Republik Indonesia untuk menuntut keadilan.
Di media sosial, tagar #polisipembunuh juga dengan cepat menjadi tren.
Pengunjuk rasa jakarta
- routers
GoTo Group (perusahaan induk Gojek - Tokopedia) mengonfirmasi bahwa Affan adalah mitra pengemudi, dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan komunitas pengemudi.
Organisasi mahasiswa mengumumkan bahwa mereka akan terus berunjuk rasa di depan Mabes Polri untuk menentang kekerasan tersebut. Beberapa pawai juga terjadi di dekat gedung DPR minggu ini untuk memprotes peningkatan tunjangan bagi anggota DPR dan beberapa undang-undang kontroversial, termasuk undang-undang yang akan memperluas peran militer dalam pemerintahan negara.