Al Hilal Tutup Kesepakatan Besar Senilai 625 Juta Euro Dengan Messi
- getty image
Olret – Al Hilal membuat Inter Miami khawatir dengan mengajukan tawaran super besar: membayar Lionel Messi hingga 250 juta euro per musim, lebih tinggi dari Cristiano Ronaldo.
Masa depan Lionel Messi di Inter Miami menjadi tanda tanya besar karena belum ada komitmen perpanjangan kontrak, meskipun kontraknya saat ini masih berlaku hingga 30 Desember 2025.
Di tengah negosiasi perpanjangan kontrak yang mandek, Arab Saudi yang diwakili oleh Al Hilal dengan cepat masuk ke dalam permainan dengan ambisi "membawa kembali Messi untuk menggantikan Ronaldo".
Menurut media Spanyol, Al Hilal telah menyiapkan kontrak dengan nilai yang luar biasa: 250 juta euro per musim, belum termasuk pajak - itu 50 juta euro lebih tinggi dari gaji yang diterima Cristiano Ronaldo di Al Nassr (200 juta euro/musim).
Tawaran itu berlaku untuk dua setengah musim, artinya jika Messi menerimanya, ia akan mengantongi lebih dari 625 juta euro selama berada di Arab Saudi.
Selain uang, Al Hilal juga menawarkan daya tarik lain: membangun tim dengan gaya yang sama seperti "lingkaran teman dekat" Messi. Secara khusus, mereka bersedia menciptakan kondisi bagi Sergio Busquets, Jordi Alba, dan Luis Suárez - yang bermain dengan Messi di Inter Miami - untuk terus bermain bersamanya di Liga Pro Saudi.
Di Inter Miami, meskipun Messi masih tampil seperti yang diharapkan, tim tidak membawa rasa aman. Di antara rekan setim dekatnya, hanya Jordi Alba yang menjaga stabilitas. Musim Inter Miami juga tidak sesuai harapan, sehingga menimbulkan banyak keraguan terhadap proyek sepak bola di AS.
Menurut beberapa sumber, klub telah menunjukkan tanda-tanda kelelahan karena terus menghabiskan uang tanpa melihat hasil yang sesuai. Beckham - pendiri dan manajer Inter Miami juga menghadapi tekanan besar untuk tampil.
Karena itu, rencana perpanjangan kontrak Messi menjadi longgar. Ada laporan bahwa kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan, tetapi belum ada pengumuman resmi yang dibuat. Sementara itu, Arab Saudi dengan cerdik memanfaatkan keheningan ini untuk meyakinkan Messi agar menjadi wajah media baru setelah era Ronaldo.