Lewat Perpustakaan Keliling, Eko Cahyono Abdikan Diri Memberantas Buta Huruf
- Viva.co.id
Olret –Lebih dari 21 tahun bukanlah waktu yang sebentar, namun pria ini membuktikan pengabdiannya yang hebat di bidang pendidikan dengan tetap tekun berkeliling dari satu tempat ke tempat lain di Malang Jawa Timur.
Dengan niat tulus, Eko Cahyono ingin memberantas buta huruf bagi anak-anak yang tidak berkesempatan mendapatkan pendidikan secara formal.
Eko mendirikan Pustaka Anak Bangsa, dengan harapan anak-anak lebih bersemangat untuk belajar menulis dan membaca. Sehingga tidak akan mengalami ketertinggalan dan tetap mendapatkan ilmu pengetahuan selayaknya anak-anak pada umumnya.
Terbukti saat ini, Pustaka Anak Bangsa telah berkembang pesat, mencakup 26 perpustakaan yang tersebar di 35 desa yang terletak di tujuh kecamatan berbeda di Kabupaten Malang. Beberapa kecamatan yang dijangkau antara lain Poncokusumo, Tumpang, Wates, dan Kepanjen.
Dengan adanya perpustakaan ini masyarakat bisa lebih mudah mengakses ribuan koleksi buku yang tersedia dan mendapatkan ilmu pengetahuan baru dari sana.
PHK Membawa Hikmah Sendiri Untuk Eko Cahyono
Siapapun pasti merasa kecewa ketika terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Apalagi saat itu, usia Eko masih sangat muda yaitu 18 tahun.
Eko termasuk salah satu korban krisis ekonomi 1988 yang membuat banyak perusahaan gulung tikar. Eko pun juga ikut berdemo menunjukkan aksi besar-besaran pada Presiden Soeharto kala itu.
Namun, justru dititik itulah, Eko Cahyono terinspirasi untuk mengabdikan diri dan membuat gerakan yang bermanfaat bagi masyarakat. Bahkan memberikan perubahan positif bagi Indonesia.
Gerakan perpustakaan keliling tercetus dalam pikirannya. Sederhana namun memiliki tujuan yang bermakna.
Bermodalkan 400-an majalah bekas, Eko Cahyono memulai langkah pertamanya membangun perpustakaan di rumah orang tuanya.
Meski harus susah payah mengumpulkan buku dan menjajakan dari pintu ke pintu. Namun usahanya membuahkan hasil dengan semakin dikenalnya perpustakaan milik Eko.
Masyarakat menyambut dengan baik usaha pria itu. Bahkan taraf ekonomi Eko juga ikut meningkat. Eko yang awalnya menempati rumah gubuk bambu kini sudah menjadi bangunan permanen.
Perpustakaan Eko Bukan Sekedar Ruangan Membaca
Pada dasarnya perpustakaan memang merupakan tempat koleksi berbagai jenis buku untuk dibaca oleh masyarakat umum.