Nikah Tak Perlu Mewah dan Ngrepotin Orangtua, yang Penting Sah, Setuju ?
- google image
Coba bandingkan, kalau yang datang hanya keluarga kalian masing-masing beserta beberapa kerabat saja. Bukan cuma pengeluaran yang lebih hemat, tapi membangun chemistry dua keluarga pun jadi lebih efektif lagi. Berbeda ketika tamu yang datang ke acaramu hampir setiap orang yang engkau kenal, kadang para tamu malah nggak saling kenal dan ngebikin kikuk.
Nikah sederhana nggak membuat engkau menunda ibadah dengan alasan uang modal belum cukup
"Kapan nikah? Iya nih nunggu nikah masal, biar gratisan."
3. Toh mewah atau nggaknya nikah, nggak jadi patokan kehidupan rumah tangga kalian langgeng selamanya.
Nikah di harapan semua orang pastinya sekali seumur hidup. Makanya dari sana juga lahir sebuah anggapan, engkau dan dia harus bisa merasakan jadi ratu dan raja dalam semalam. Nikahan kalian harus di gelar dengan mewahnya.
Padahal kemewahan sendiri belum tentu jadi patokan kelanggengan kehidupan rumah tangga kalian. Percuma juga jadinya, kalau nikahannya sudah mewah tapi ujung-ujungannya malah berpisah.