Kalau Saja Aku Menyerah di Titik Ini, Kita Mungkin Tak Akan Bertemu

Putus Asa dan Menyerah
Sumber :
  • instagram

Hujan kali ini, di persimpangan jalan ku menemukan kamu di tengah lebatnya hujan. Tapi aku tak memikirkan alasan kamu. Ku pikir hanya orang bodoh yang melakukan hal itu.Demi apa? Entah pula. Jika ini adalah kamu, aku tau kemarin kamu datang tapi tak jadi aku urai katamu itu. Aku tetap pada egoku. Biarlaaah aku jadi manusia paling menyebalkan. Bukan karena trauma atau berkaitan dengan masa laluku.

Tapi pikirku dengan kita, sama-sama suka hujan, moment paling istimewa untuk mencarikan beberapa sajak puisi di setiap lembar diaryku. Jadi tak usah terlalu mengharapkan akan jadi pendamping hidup atau pasangan layaknya manusia yang terlalu berharap pada sesama. Cukup doa kita sama-sama, juga hujan jadi perantara tenggelam dalam doa dan puisi kita.

Semenjak Rintik Menjadi Hujan, Semua Orang Tahu Bahwa Dirinya Harus Berada Tetap di Persinggahan.

Selama ini kita jadi semakin jauh bukan karena kita bukan ditakdirkan untuk bersama. Melainkan Tuhan sedang bicara bahwa kita di minta untuk saling jaga. Di mana saat nanti hujan telah reda kita tukar puisi lalu semesta akan sampaikan bilamana kita bersatu atau berpisah dalam bingkai cinta-Nya.

Biarkan hujan lebat mengguyurmu di sana. Aku tetap di persimpangan jalan ini. Bukan ku tak ingin menjaga. Bukan ku tak peduli. Tapi bukankah kau telah dewasa dan tau mana yang baik dalam tindakannya?

Karena aku mencintaimu apa adanya. Jika kita memang sama-sama suka hujan, mungkin ini jadi kekuatan yang Tuhan berikan agar kita yakin dan bertahan akan perjalanan menuju jawaban takdir yang sudah Tuhan persiapkan. Aku suka hujan. Saat hati sedih maupun senasenang hujan jadi teman paling memahami keadaan. Aku terperangkan di antara kamu, hujan dan kenangan di bulan November.

Salam, @diarihidupkita ft @fioadella @alfy_ray