Pernah Berjuang, Namun Akhirnya Terbuang Juga

Berjuang Sendirian
Sumber :
  • https://unsplash.com/@wildlittlethingsphoto

Tak sepantasnya aku mengatakan ini, menangisimu berlebihan begitu dalam. Seakan aku tak mampu bertahan bila aku tak lagi melihat sebuah senyuman. Ini semua tentangmu.

Perlahan lahan aku mulai sadar. Rasanya, air mataku tak layak menjawab rasa luka yang telah kau cipta. Aku ingin, hidupku kembali berwarna. Tepat sebelum kau singgah ke ruang kosong di hatiku yang lemah. Biarkan aku kembali padaNya, menangisi semua yang pernah ku jalani bersamamu bahwa itu hanyalah tabungan dosa yang kian memuncak.

Maaf, Aku Tak Layak Menangisimu. Kini Kau Hanya Menjadi Cerita Masa Laluku yang Kelam.

Jika dahulu kamu selalu memberikan rasa bahagia yang sungguh tiada tara. Aku juga memastikan rasa bahagia itu selalu ada, selalu kupersembahkan juga untukmu. Namun pada akhirnya kamu memilih pergi dan mengkhianati. Semua kesalahan bisa aku maafkan tapi tidak dengan perselingkuhan. Atas perselingkuhan itu kamu menyadari bahwa bukan aku saja yang tersakiti, tapi ada kamu yang belum tentu bahagia.

Awalnya berat memang mengikhlaskan kamu, orang yang kusayang pergi meninggalkanku. Aku selalu menangisi perpisahan ini, hingga akhirnya aku sadar betul buat apa menangisi orang yang ingin pergi. Karena sekuat apapun aku menahanmu, bila kamu sudah kehilangan rasa cinta dan ingin berpaling. Tak akan berhasil dan hanya menambahkan luka yang semakin parah.