Teruslah Berdoa dan Berusaha, Karena Allah Mencintai Hambanya Tak Putus Asa

Waktu mustajab berdoa
Sumber :
  • https://www.freepik.com/

Jakarta, Olret – Tak ada yang sia-sia. Semua ada balasannya. Setiap usaha yang kita lakukan, pasti Allah akan memberi balasan. Mungkin tak secara langsung, namun kebahagiaan telah Allah siapkan di ujung.

Meski tak mudah, namun bukan berarti kau harus menyerah. Sulit dan bahagia, semua ada waktunya. Masa sulit sebagai waktu berjuang dan bahagiamu adalah hadiah dari perjuanganmu. Bersabarlah atas apa yang belum kau raih dan bersyukur atas apa yang telah kau miliki.

Aku Adalah Seseorang yang Tak Mengerti Akan Hadir Di sini.

Aku adalah seseorang yang tak pernah mengerti akan hadir di sini. Tentang hadir di sini yang tak pernah aku mengerti Kau selalu membuatku sedih seolah aku tak memiliki hati. Katamu, kau hadir sebagai bahagiaku Namun kenyataannya, kau datang memberi rasa pilu.

Entah apa yang membuatmu berlaku tega, Hingga tak pernah memikirkan apa yang aku rasa. Kau bertindak semena-mena. Tak peduli akan diriku yang merasa nelangsa. Kehadiranmu membawa luka. Mengikis setiap asa. Dan tak ada lagi yang tersisa. Selain rasa kecewa dan air mata.

Hidup Tak Mengajarkan Untuk Lemah. Hidup Selalu Menuntunmu Untuk Pantang Menyerah. Sebab Allah yang Selalu Setia Menemani Kita Dalam Setiap Langkah.

Bukan hidup yang membuatmu lemah, namun keluh kesah yang menjadikanmu seolah tak berdaya. Hidup selalu menuntunmu untuk pantang menyerah dan tak mudah putus asa.

Tenang saja, Allah akan selalu ada. Dan Dia Maha Kuasa atas segalanya. Tak perlu cemas dengan apa yang telah terlepas. Kau hanya butuh hati yang senantiasa menerima dengan ikhlas. Biasakan diri untuk selalu yakin kepada Allah dengan sepenuh hati.

Di Dunia Semua Hanya Bersifat Sementara. Bahagiamu Tak Berlangsung Selamanya. Pun Lukamu Akan Sembuh Pada Waktunya.

Di Dunia ini, jika hatimu tersakiti maka ia akan tersembuhkan nanti. Pun bahagiamu takkan kau rasakan selalu. Sesekali pastilah ada kenyataan yang pilu. Namun keduanya hanyalah sebuah ujian, untuk melihat bagaimana keistiqomahanmu dalam ketaatan.

Di Dunia ini kita hanyalah tamu yang singgah dan kemudian akan berlalu. Kita akan pergi dengan bekal yang telah kita cari selama di sini. Kesabaran, ketaatan dan keridhoan-Nya adalah bekal terbaik untuk kita pulang kembali ke Surga-Nya.

Jakarta, Olret – Tak ada yang sia-sia. Semua ada balasannya. Setiap usaha yang kita lakukan, pasti Allah akan memberi balasan. Mungkin tak secara langsung, namun kebahagiaan telah Allah siapkan di ujung.

Meski tak mudah, namun bukan berarti kau harus menyerah. Sulit dan bahagia, semua ada waktunya. Masa sulit sebagai waktu berjuang dan bahagiamu adalah hadiah dari perjuanganmu. Bersabarlah atas apa yang belum kau raih dan bersyukur atas apa yang telah kau miliki.

Aku Adalah Seseorang yang Tak Mengerti Akan Hadir Di sini.

Aku adalah seseorang yang tak pernah mengerti akan hadir di sini. Tentang hadir di sini yang tak pernah aku mengerti Kau selalu membuatku sedih seolah aku tak memiliki hati. Katamu, kau hadir sebagai bahagiaku Namun kenyataannya, kau datang memberi rasa pilu.

Entah apa yang membuatmu berlaku tega, Hingga tak pernah memikirkan apa yang aku rasa. Kau bertindak semena-mena. Tak peduli akan diriku yang merasa nelangsa. Kehadiranmu membawa luka. Mengikis setiap asa. Dan tak ada lagi yang tersisa. Selain rasa kecewa dan air mata.

Hidup Tak Mengajarkan Untuk Lemah. Hidup Selalu Menuntunmu Untuk Pantang Menyerah. Sebab Allah yang Selalu Setia Menemani Kita Dalam Setiap Langkah.

Bukan hidup yang membuatmu lemah, namun keluh kesah yang menjadikanmu seolah tak berdaya. Hidup selalu menuntunmu untuk pantang menyerah dan tak mudah putus asa.

Tenang saja, Allah akan selalu ada. Dan Dia Maha Kuasa atas segalanya. Tak perlu cemas dengan apa yang telah terlepas. Kau hanya butuh hati yang senantiasa menerima dengan ikhlas. Biasakan diri untuk selalu yakin kepada Allah dengan sepenuh hati.

Di Dunia Semua Hanya Bersifat Sementara. Bahagiamu Tak Berlangsung Selamanya. Pun Lukamu Akan Sembuh Pada Waktunya.

Di Dunia ini, jika hatimu tersakiti maka ia akan tersembuhkan nanti. Pun bahagiamu takkan kau rasakan selalu. Sesekali pastilah ada kenyataan yang pilu. Namun keduanya hanyalah sebuah ujian, untuk melihat bagaimana keistiqomahanmu dalam ketaatan.

Di Dunia ini kita hanyalah tamu yang singgah dan kemudian akan berlalu. Kita akan pergi dengan bekal yang telah kita cari selama di sini. Kesabaran, ketaatan dan keridhoan-Nya adalah bekal terbaik untuk kita pulang kembali ke Surga-Nya.

Hanya Allah yang Benar-Benar Mengerti, Meski Kita Hanya Bicara Lewat Hati

Hanya dengan Allah kita tak perlu banyak bicara, kita hanya menyimpan di dalam hati namun Ia tetap sangat mengerti. Apa yang kita rasakan seringkali tak bisa kita ungkapkan melalui lisan. Namun Allah tak hanya mendengar lisan, tetapi juga mendengar hati yang di dalamnya ada suatu rintihan. Ia lebih mengerti dari siapapun, Ia lebih memahami dan Ia yang sangat ahli dalam mengobati. Karena Dia lah yang maha menggenggam seluruh hati.

Tentang Luka yang Telah Hadir. Biarlah Karena Itu Telah Takdir. Ikhlaskan Dalam Menerimanya dan Jalanilah Dengan Lapang Dada.

Terkadang luka hadir untuk mengingatkan bahwa ada pelajaran yang terlewatkan. Luka hadir bukan hanya untuk membuatmu merasakan hal yang menyakitkan tetapi juga untuk belajar dalam ikhlas menjalani segala ketetapan-Nya dalam kehidupan. Yakin saja, nantinya kau akan sembuh dari luka dan kau akan tersenyum bahagia setelah berjuang melewati pahitnya perasaan duka.

Ada Saat-Saat Dimana Kita Harus Mengalah, Bukan Berarti Karena Kita Memang Salah. Namun Hanya Untuk Menjaga Agar Semua Baik-Baik Saja.

Mengalah, memang tidak mudah. Mengalah, bukan berarti kita memang salah. Namun, mengalah bisa menjadi sebagai jalan keluar dari suatu masalah. Ego yang tinggi takkan bisa memperbaiki. Dengan mengalah kita belajar untuk lebih bijaksana. Ada saat-saat dimana kita memang harus mengalah agar semua tetap baik-baik saja.

Tak ada amarah, tak ada luka, dan tak ada kecewa. Itulah hal-hal baik yang kita dapat dari mengalah. Karena biasanya ada masalah yang bisa diselesaikan dengan mengalah tanpa perlu larut berlama-lama.

Tetaplah Menjadi Baik, Meski Tak Ada Seorang Pun yang Melirik. Karena Dengan Menjadi Jahat Tak Menjadikan Dirimu Lebih Baik.

Biarlah kebaikanmu tersimpan rapi di hadapan Sang Ilahi. Tak perlu mencari pandangan manusia yang hanya berujung pada sia-sia. Meski begitu tak perlu kau berubah menjadi jahat. Untuk hal-hal yang buruk dan jahat biasanya manusia lebih pandai melihat.

Kebaikanmu di hadapan manusia tak senilai dengan kebaikanmu yang ikhlas di hadapan-Nya. Sedangkan keburukanmu dihadapan manusia biasanya akan lebih berkesan. Namun keburukanmu di hadapan-Nya sangat mudah untuk Ia lupakan.

Untuk Kesedihanmu Tak Perlu Banyak Orang yang Tahu, Sebab Tak Semua Orang Dapat Mengerti Perasaanmu.

Untuk kesedihan yang kau ceritakan pada banyak orang. Tak semua orang mendengarkan untuk mengerti, ada juga yang hadir hanya untuk menghakimi. Hanya dirimu sendirilah yang mampu memahami segala yang kau rasakan saat ini. Cukup kau simpan sendiri dan cukup kau jadikan pelajaran untuk dikemudian hari.

Kesedihanmu adalah bagian dari perjalanan hidupmu sendiri. Kau hanya perlu menghadapi dan tak perlu kau ceritakan pada banyak orang yang belum tentu mereka akan mengerti.