Benarkan Pria Baik- Baik Semakin Menipis, Ini Penjelasannya

Benarkan Pria Baik- Baik Semakin Menipis
Sumber :
  • freepik.com

Namun, setidaknya ada usaha dari kamu yang memang ingin mendapatkan pria baik-baik sebagaimana definisi yang kamu harapkan. Salah satunya dengan menjauhi tempat yang menurut umumnya orang, bukanlah tempat pria baik-baik berada.

3. Kenapa Kamu Selalu Gagal dan Bertemu Pria Tidak Baik?

Marc Pahun Jiyacharoen

Photo :
  • instagram

Lebih baik setelah putus hubungan, jangan selalu menyemaratakan jika semua pria itu buruk dan tidak baik, sedang pria baik langka atau sudah menjadi milik orang lain. Cobalah tanyakan kepada diri sendiri, kenapa kamu selalu gagal dan akhirnya di sakiti oleh pria yang dahulu menurut kamu baik tapi ternyata tidak baik.

Jika kamu tidak menemukan jawabannya. Maka sangat mungkin, siklus kegagalanmu akan terulang di hubungan-hubungan masa depan. Sebab, bisa jadi kegagalan itu, karena kamu selalu mengulangi kesalahan yang sama.

Misal terlalu posesif dan kekanakan, kurang menghargai dan mencintai diri sendiri atau alasan lainnya yang mempengaruhi.

4. Penilaian Tidak Subjektif

Mungkin ada saatnya pikiranmu terlalu kacau atau sudah terbutakan dengan ekspektasi yang terlalu tinggi, karena itu kamu tidak bisa menilai pribadi seseorang secara subjektif atau tidak bisa melihat hal baik yang ada di hadapanmu.

Sederhananya saja, di sekitar kamu, sebenarnya ada pria baik-baik yang selalu berusaha memberikan perhatian, siap membantu kapan saja, membuat kamu tertawa dan selalu bisa diandalkan. Namun, kamu tidak melihatnya sebagai pria atau kekasih hati, mungkin juga karena berharap pada orang lain.

Masalahnya adalah saat hatimu di kecewakan oleh dia yang kamu harapkan. Lalu, kamu menilai tidak ada pria baik yang Tuhan kirimkan untukmu.

Jadi sebenarnya bukan pria baik-baik yang sudah menipis. Pasti akan ada saatnya kamu mendapatkan pria baik-baik sekaligus yang terbaik. hanya saja, mulailah dengan membenahi diri terlebih dahulu. Mulai dengan move on dari kisah masa lalu, membuka lembaran baru dan terus memperbaiki diri. (Ika Tusiana)