5 Tips Agar Introvert Bisa Menjalin Relasi Sosial Tanpa Alami Kelelahan, Ternyata Mudah!
- Pexels/Helena Lopes
Olret – Kita hidup di dunia yang memerlukan koneksi sosial, obrolan ringan di setiap kesempatan dan sedikit basa-basi sebagai tanda ramah tamah. Hal ini tentunya sangat melelahkan bagi kaum introvert. Bagi para introvert, hubungan mendalam penuh makna lebih penting dibandingkan banyak relasi.
Padahal, kamu tidak perlu basa-basi terus menerus untuk membangun relasi sosial. Ternyata hubungan bermakna yang otentik bisa terjalin tanpa memerlukan basa-basi sesaat. Dikutip dari laman VegOut, berikut adalah 5 tips membangun relasi sosial yang ramah untuk kaum introvert.
1. Pilih Kualitas Daripada Kuantitas
Menurutmu mana yang lebih baik? Punya banyak teman atau punya dua teman terpercaya yang dekat? Bagi kaum introvert, pilihan kedua biasanya lebih memuaskan. Dengan memprioritaskan kualitas, maka kamu akan terbebas dari tekanan ‘harus ikut semuanya’.
Ilustrasi membaca bersama
- Pexels/Antoni Shkraba Studio
Dengan mementingkan kualitas, kamu bisa hadir sepenuhnya untuk mendengarkan dan benar-benar ‘hadir’. Sehingga kamu tidak perlu mengeluarkan energi terlalu banyak.
2. Fokus Pada Percakapan Satu Lawan Satu
Daripada memaksakan diri datang ke acara yang dipenuhi keramaian, kamu bisa mengundang teman untuk ngopi atau ngobrol panjang lewat telepon. Situasi seperti ini biasanya akan menciptakan kedekatan tanpa membuatmu merasa kewalahan.
3. Buat Acara dengan Aturan Sendiri
Jika kamu suka berinteraksi dengan orang lain tetapi tidak suka dengan keramaian, kamu bisa membuat acara dengan aturanmu sendiri. Contohnya mengundang teman dekat untuk ngeteh di sore hari, makan malam santai atau malam mingguan dengan bermain game bersama 2 hingga 3 orang saja. Atau bisa juga memasak bersama, hiking atau sekadar berkebun.
Ilustrasi ngeteh bareng
- Pexels/Vlada Karpovich
Kuncinya adalah mengontrol lingkungan agar cocok denganmu. Bisa dimulai dengan daftar tamu sedikit, suasana tenang dan tempat yang nyaman. Kamu tidak perlu mengalami overload sensorik sehingga kamu bisa lebih menikmati kebersamaan.
4. Interaksi Melalui Tulisan
Tidak semua interaksi harus terjadi melalui pertemuan secara langsung. Di dunia serba digital seperti saat ini, komunikasi dapat terjalin melalui teks atau tulisan. Ada banyak aplikasi untuk mengobrol melalui teks seperti WhatsApp, DM Instagram, Line ataupun Discord.
Ilustrasi chatting
- Pexels/Oman Pohorecki
Menulis memberi ruang untuk refleksi. Melalui tulisan, kamu bisa mengungkap dirimu lebih jelas tanpa tekanan. Bagi orang introvert, komunikasi lewat tulisan terasa lebih jujur karena merasa punya waktu untuk memilih kata-kata.
5. Biarkan Tubuh Bicara
Tubuh tidak akan bisa berbohong. Tubuhmu tahu kapan waktunya untuk berhenti dari aktivitas sosial. Jangan mengabaikan sinyal-sinyal dari tubuh seperti dada terasa sesak atau pandangan yang kabur. Mengabaikan sinyal-sinyal seperti ini bisa menyebabkan burn out.
Sebab faktanya, kamu tidak akan bisa menjalin relasi bermakna jika energimu habis dan kelelahan. Kamu harus menghormati tubuhmu yang kelelahan dan segera mengisi ulang energi. Jangan merasa bersalah hanya karena butuh ruang untuk sendiri.
Ilustrasi membaca bersama
- Pexels/Antoni Shkraba Studio
Meski kita hidup dalam budaya yang menganggap kesibukan adalah ‘nilai’, tetapi menyendiri sesaat di tengah keramaian bukanlah sesuatu yang egois. Ketika kamu me-recharge energi tanpa rasa bersalah, kamu membawa dirj yang utuh dan hidup dalam hubungan sosial.
Interaksi bermakna tidak menuntutmu untuk jadi paling berisik di ruangan atau berpura-pura menjadi extrovert. Yang penting adalah kehadiran, orisinalitaas dan mengetahui batasan diri.