Ciri Tubuh Sudah Terlalu Banyak Konsumsi Kafein, Jangan Anggap Remeh!
- freepik
Olret – Kopi di pagi hari. Es kopi susu siang-siang. Satu lagi menjelang lembur malam. Bagi banyak orang, kafein adalah “penyelamat” yang bikin mata melek dan otak tetap aktif. Tapi, pernah nggak kamu merasa berdebar-debar, gelisah, atau susah tidur padahal nggak ada hal serius yang terjadi?
Bisa jadi, itu sinyal tubuhmu sudah kebanyakan konsumsi kafein. Yuk kenali ciri-ciri tubuh yang mulai kewalahan menerima kafein.
jan
1. Jantung Berdebar dan Tangan Gemetar
Salah satu tanda paling umum kelebihan kafein adalah jantung berdetak lebih cepat dari biasanya. Ini karena kafein merangsang sistem saraf pusat dan mempercepat denyut jantung. Dalam dosis tinggi, kamu bisa merasa seolah-olah sedang gugup atau panik, padahal tidak ada alasan jelas.
Kadang disertai juga dengan tangan yang sedikit tremor atau terasa tidak stabil. Kalau kamu sering mengalaminya setelah minum kopi, bisa jadi itu sinyal untuk mengurangi asupannya.
2. Susah Tidur Meski Sudah Lelah
Kafein bisa bertahan di dalam tubuh selama 5 hingga 10 jam setelah dikonsumsi. Jadi, meskipun kamu minum kopi sore hari, efeknya bisa mengganggu tidur malammu. Kamu mungkin merasa gelisah di tempat tidur, sulit tertidur meskipun tubuh lelah, atau bangun dengan perasaan tidak segar.
Menurut Journal of Clinical Sleep Medicine (2013), mengonsumsi kafein bahkan 6 jam sebelum waktu tidur masih bisa berdampak negatif pada kualitas tidur. Jadi, bukan cuma soal “tidak ngantuk”, tapi juga soal kualitas istirahat yang berkurang.
3. Sering Buang Air Kecil
Kafein bersifat diuretik ringan artinya bisa meningkatkan frekuensi buang air kecil. Jika kamu merasa lebih sering ke kamar mandi setelah minum kopi, itu bukan kebetulan. Ini bisa menyebabkan dehidrasi ringan, terutama jika kamu nggak cukup minum air putih sebagai penyeimbang.
Dehidrasi bisa memicu pusing, lemas, hingga kulit terasa lebih kering. Jadi, perhatikan juga pola hidrasi setelah minum minuman berkafein.
4. Perut Terasa Tidak Nyaman
Buat beberapa orang, kafein bisa memicu asam lambung naik atau iritasi pada lambung. Terlalu banyak kopi bisa bikin perut terasa perih, kembung, atau bahkan mual. Jika kamu punya riwayat maag atau GERD, konsumsi kafein berlebih bisa memperparah gejala.
Minum kopi tanpa makan sebelumnya atau dalam keadaan perut kosong juga bisa memperburuk iritasi lambung.
5. Mudah Cemas dan Sulit Fokus
Meski tujuan awal minum kopi adalah agar fokus, terlalu banyak kafein justru bisa memicu efek sebaliknya malah jadi: mudah gelisah, susah konsentrasi, dan cepat tersinggung. Ini karena kadar hormon adrenalin dan dopamin meningkat secara berlebihan, sehingga sistem saraf menjadi terlalu aktif.
Pada sebagian orang, kondisi ini bisa berkembang menjadi gangguan kecemasan ringan hingga panic attack, terutama jika dikombinasikan dengan stres harian.
6. Sakit Kepala Jika Tidak Minum Kafein
Kamu merasa lemas, pusing, dan kurang semangat jika belum minum kopi di pagi hari? Bisa jadi kamu sudah mengalami ketergantungan kafein. Ini disebut juga dengan gejala “withdrawal”, yaitu saat tubuh sudah terbiasa dengan pasokan kafein harian, dan menunjukkan reaksi saat tidak mendapatkannya.
Gejala lainnya bisa berupa mudah marah, mood swing, hingga sulit berkonsentrasi. Tanda ini cukup serius dan menunjukkan bahwa tubuhmu sudah menganggap kafein sebagai "keharusan", bukan lagi sekadar tambahan.
Kafein bisa jadi teman yang menyenangkan kalau dikonsumsi dengan bijak. Minuman yang mengandung kafein ini bisa membantu kamu tetap fokus, meningkatkan mood, dan menambah energi. Tapi saat tubuh mulai menunjukkan tanda-tanda “kelebihan muatan”, artinya kamu perlu menarik rem.
Lebih sadar terhadap jumlah, waktu konsumsi, dan efeknya pada tubuh bisa membantumu tetap sehat tanpa kehilangan manfaat dari kafein. Karena pada akhirnya, tubuh yang seimbang jauh lebih berharga daripada sekadar tetap terjaga.