5 Ciri Kamu Terjebak Dalam Pekerjaan Toxic. Resign Mungkin Lebih Baik!
- google image
Namun, kamu tahu di tempat kerjamu. Hal itu sama sekali tidak diutamakan atau diprioritaskan. Pekerjaanmu lebih banyak menuntut target yang besar, daripada memikirkan kesehatan dan kenyamanan para karyawan. Karena itu, kelelahan, stres, kecelakaan kerja sering terjadi.
Pekerjaan di kantor pun tidak jauh berbeda. Sama seperti poin nomor 1, pekerjaan itu hampir seluruhnya menguras waktu dan tenaga kamu, sehingga rasa lelah, stress dan tekanan yang dialami sangatlah besar. Lebih buruk lagi, jika pekerjaan itu tidak menerima kesalahan dengan langsung memberi peringatan, padahal kondisi fisik tidak memungkinkan.
4. Punya Lingkungan Yang Toxic
Dunia kerja memang keras, tapi bukan berarti tidak bisa menghargai orang lain. Jika kamu berada di tempat kerja yang isinya adalah orang-orang yang suka melemparkan kesalahan.
Pimpinan tim yang lebih senang menyalahkan junior atau bawahannya. Sampai bisa mencuri ide atau kreativitas yang kamu miliki dan mengatasnamakan dirinya. Tanda kamu berada di lingkungan pekerjaan yang toxic.
Pekerjaan yang baik adalah pekerjaan yang memberikan kesempatan pada setiap orang atau karyawannya untuk menunjukkan kinerja terbaik dan mendapatkan apresiasi yang layak. Jika kamu merasa lingkungan atau orang-orang di sekitar pekerjaanmu tidak sehat. Berarti pekerjaan yang kamu miliki itu toxic.
5. Apresiasi Yang Tidak Layak
Namanya bekerja, kamu pasti ingin mendapatkan apreasiasi atau hasil yang layak dari pekerjaan yang kamu lakukan. Apalagi, kamu sudah mengerjakannya dengan sepenuh hati dan sebaik mungkin. apresiasi yang biasanya diberikan adalah kenaikan jabatan atau kenaikan gaji.
Namun, meski hasil pekerjaan kamu baik, produktivitas tinggi, keloyalan yang kamu berikan pada perusahaan tidak main-main. Namun, kamu jarang sekali mendapatkan apreasiasi yang layak.
Justru saat kamu terlihat terlalu rajin dan cekatan. Pekerjaan dan lingkungan toxic akan membuat kamu lebih banyak bekerja dan tidak mendapatkan apa-apa sebagai gantinya. (Ika Tusiana)