Jurusan Hukum Belajar Apa Saja? Ini Panduan Lengkap Terjun ke Bidang Legal

sarjana hukum
Sumber :
  • pinterest

OlretJurusan hukum sering terdengar "berat" atau bahkan "cuma buat yang suka debat". Tapi sebenarnya, jurusan ini jauh lebih kompleks dan menarik dari sekadar ngafalin pasal-pasal. Kalau kamu penasaran seperti apa sih yang dipelajari di fakultas hukum, artikel ini akan bantu kamu melihat gambaran besarnya dengan cara yang santai tapi tetap mendalam.

 

1. Fondasi Ilmu Hukum

Semester awal biasanya dipenuhi dengan mata kuliah dasar yang jadi pondasi berpikir seorang sarjana hukum. Di sini kamu belajar apa itu hukum, fungsi hukum dalam masyarakat, dan bagaimana sistem hukum bekerja.

Beberapa mata kuliah dasar yang umum:

  • Pengantar Ilmu Hukum: membahas definisi, tujuan, dan jenis-jenis hukum. Ini semacam peta besar sebelum kamu menjelajahi wilayah-wilayah hukum yang lebih spesifik.
  • Filsafat Hukum: memperkenalkan kamu pada pemikiran filosofis tentang keadilan, hukum alam vs hukum positif, serta dilema etika.
  • Logika Hukum: kamu akan belajar berpikir runtut dan sistematis. Ini penting untuk menyusun argumen hukum yang kuat dan rasional.

Di tahap ini, kamu belum banyak baca undang-undang, tapi mulai membentuk cara pandang khas anak hukum yaitu kritis, analitis, dan struktural.

 

2. Hukum Pidana dan Perdata

Dua cabang utama yang jadi "makanan pokok" di fakultas hukum adalah hukum pidana dan hukum perdata.

  • Hukum Pidana: kamu belajar tentang kejahatan, pelaku, korban, serta sistem pemidanaan. Materinya mencakup KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana), delik, dan unsur-unsur tindak pidana. Kamu juga akan bedah kasus, misalnya: apa yang membedakan pembunuhan berencana dan tidak berencana?
  • Hukum Perdata: ini tentang hubungan antarindividu, seperti kontrak, warisan, perceraian, dan jual beli. Kamu akan memahami KUHPerdata, asas-asas kontrak, serta hak dan kewajiban orang dalam hukum.

Kedua bidang ini punya pendekatan dan logika yang sangat berbeda, dan kamu akan ditantang untuk menguasai keduanya dengan cara berpikir yang cermat.

 

3. Hukum Tata Negara dan Administrasi

Kalau kamu tertarik sama isu-isu politik, pemerintahan, dan struktur kekuasaan, ini bagian yang pasti kamu nikmati.

  • Hukum Tata Negara: fokus pada konstitusi, lembaga negara, pembagian kekuasaan, pemilu, dan sistem demokrasi. Kamu akan banyak membahas UUD 1945, Mahkamah Konstitusi, dan putusan-putusan penting yang memengaruhi kehidupan berbangsa.
  • Hukum Administrasi Negara: membahas hubungan antara warga dan negara, khususnya dalam konteks layanan publik. Misalnya soal izin usaha, aturan tender proyek, hingga sanksi administratif.

Di dua bidang ini, kamu belajar bahwa hukum itu bukan sekadar teks, tapi juga soal kekuasaan dan bagaimana kekuasaan itu diatur agar tidak disalahgunakan.

 

4. Hukum Internasional dan Hukum Dagang

Dunia hukum gak berhenti di batas negara. Kamu juga akan belajar soal:

  • Hukum Internasional: membahas perjanjian antarnegara, hukum perang, perlindungan HAM global, dan kasus-kasus internasional seperti sengketa Laut Cina Selatan atau kejahatan genosida.
  • Hukum Dagang: mempelajari transaksi bisnis, badan usaha, perbankan, asuransi, hingga hukum pasar modal. Di sinilah kamu melihat bagaimana hukum memfasilitasi dunia usaha agar berjalan dengan tertib dan adil.

Kalau kamu tertarik dengan dunia bisnis atau ingin kerja di perusahaan multinasional, dua bidang ini jadi bekal yang sangat strategis.

 

5. Hukum Acara

Selain tahu substansi hukumnya, kamu juga harus tahu bagaimana hukum itu dijalankan. Itulah kenapa kamu akan belajar hukum acara, baik pidana maupun perdata.

Di sini kamu belajar:

  • Prosedur penyidikan oleh polisi
  • Proses penuntutan oleh jaksa
  • Tahapan persidangan di pengadilan

Bagaimana pembelaan dilakukan oleh advokat

Kamu juga akan dikenalkan pada teknik membuat surat dakwaan, eksepsi, pleidoi, dan memahami mekanisme banding, kasasi, dan PK (peninjauan kembali). Ini bagian yang sangat teknis tapi juga esensial untuk memahami sistem peradilan.

 

6. Banyak Membaca dan Menganalisis, Bukan Sekadar Menghafal

Kamu gak bisa lari dari bacaan buku teks, undang-undang, jurnal, dan putusan pengadilan. Tapi yang penting bukan berapa banyak kamu hafal, melainkan seberapa dalam kamu memahami dan bisa menjelaskan kembali dengan logika yang utuh.

  • Mahasiswa hukum dilatih untuk:
  • Membedah kasus secara sistematis
  • Menganalisis argumentasi hukum dalam putusan hakim
  • Mengembangkan pendapat hukum (legal opinion)

Kamu juga akan terbiasa dengan metode IRAC (Issue, Rule, Application, Conclusion) yang membantu menyusun jawaban dalam ujian atau praktik hukum.

 

7. Lulus Hukum, Kerjanya Jadi Apa?

Banyak yang mikir lulusan hukum cuma bisa jadi pengacara. Padahal, pilihan kariernya sangat luas. Beberapa profesi umum yang bisa kamu geluti:

  • Advokat/pengacara
  • Jaksa
  • Hakim
  • Notaris
  • Konsultan hukum
  • Legal officer di perusahaan
  • Pegawai kementerian atau lembaga negara
  • Aktivis LSM
  • Dosen atau peneliti
  • Jurnalis hukum

Kamu bisa pilih jalur yang lebih formal, seperti mengikuti Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA), Sekolah Jaksa, Sekolah Hakim, atau lanjut S2.

 

Belajar hukum bukan cuma soal pasal, tapi juga soal kepekaan sosial, ketajaman logika, dan kemampuan memahami struktur masyarakat. Kamu akan dilatih jadi orang yang bisa berpikir kritis, berargumen dengan dasar yang kuat, dan melihat masalah dari berbagai sisi.

Kalau kamu punya ketertarikan pada isu-isu publik, suka berpikir mendalam, dan tertantang oleh dinamika dunia nyata, jurusan hukum bisa jadi tempat yang tepat buat kamu berkembang.