Cinta adalah Pertautan Hati, Emosi, juga Rasa
- freepik.com/author/fxquadro
Olret VIVA – Cinta akan selalu memiliki cara untuk saling menemukan. Ini bukan tentang aku, ini bukan tentang kamu tapi ini tentang kita. Bukan tentang tangan siapa yang menggenggam siapa?
Ini tentang tangan kita yang saling menggenggam mengisi ruang-ruang kosong di antara jemari kita bersama-sama. Cinta bukan soal siapa yang mencari siapa? Tidak ada spasi di antara kita, tidak ada kepura-puraan di antara kita.
Kadang kita lupa sedang apa, tapi kita menikmatinya ? Dan pada akhirnya kita menyadari dan berkata "Rasanya seperti cinta". Tak perlu takut untuk hidup, selama kita selalu berpikir positif. Tuhan akan selalu menemukan cara agar pertemuan hebat itu menjadi sesuatu yang tidak biasa. Sebuah pertemuan hebat yang sangat kita dambakan sebelumnya.
Hingga kita lupa bahwa Tuhan sedang mewujudkannya. Bukan sebuah cinta yang dipaksakan karena terburu-buru ingin memiliki pacar atau karena ingin segera menikah.
Seperti halnya, mencintaimu adalah tentang bagaimana memberikan yang terbaik untukmu. Karena yang terbaik untukmu adalah yang terbaik untukku juga. Membebaskan kamu meraih kebahagiaanmu.
Mempercayaimu seperti aku mempercayai diriku sendiri. Aku bahagia bila kamu bahagia. Indah cinta kita karena tak ada saling menuntut di dalamnya.
Indah cinta kita karena kita menuntut diri kita masing-masing untuk saling memberikan yang terbaik, tentang penghargaan dan penghormatan pada komitmen. Cerita cinta kita sepenuhnya berada di tangan kita sendiri, tentang kesadaran dalam memilih dan memilah jalan dan arah alur cerita cinta.
Kita bisa memilih alur cerita yang dramatis melankolis, atau yang simpel praktis, atau model cerita yang lainnya. Gelombang di lautan tak pernah berhenti bergerak, sama seperti gelombang cinta kita yang terus bergerak, membentuk nuansa dengan segala suasana yang dinamis.
Bilakah cinta akan berakhir jika gelombang suara masih melahirkan getar geletar yang sama?
Di pucuk siang yang terik ini, kita memang tak perlu mengaduh. Sebab rasa telah dulu mengambil perannya sebagai embun yang menggantung di pucuk-pucuk rumput. Di dalam diri kita yang gampang terbawa arus emosi. Di hadapanmu rindu menjadi dirinya sendiri. Tak memedulikan harga diri, tak perlu menjadi dewasa. Sebab cinta adalah pengejawantahan.