Dilema Peluang dan Tantangan Generasi Z

Gen Z
Sumber :
  • https://images.app.goo.gl/dsZHM963AvbPRFxs7

Generasi Z dewasa cenderung lebih memperhatikan iklan media sosial daripada iklan TV, cetak, atau iklan digital lainnya. Pengguna jejaring sosial media ketika bingung atau ingin mendapatkan informasi secara cepat, tentunya cenderung memulai pencarian produk mereka baik di TikTok, Instagram, YouTube dan platform digital lainnya.

Dengan seiring berjalannya waktu Gen Z harus melek digital sebab untuk mengikuti perubahan zaman, yang sehingga mau tidak mau harus melewati dan menjalaninya. Tetapi kita jangan khawatir dan jangan jadikan itu sebagai sebuah beban. Jadikan itu sebagai tantangan tersendiri untuk memantapkan progres langkah kita menuju ke arah yang lebih baik untuk kedepannya.

Mari kita mulai dari persaingan di dunia kerja. Jika dulu manusia hanya bersaing dengan sesama manusia untuk mendapatkan pekerjaan, sekarang kompetisi itu sudah merambah ke ranah teknologi.

Otomasi dan kecerdasan buatan (AI) semakin menggantikan peran manusia dalam banyak pekerjaan, terutama pekerjaan-pekerjaan yang bersifat rutin dan administratif. Ini adalah fenomena yang tak terelakkan, dan Generasi Z berada di garis depan menghadapi kenyataan ini.

Tidak semua pekerjaan bisa digantikan oleh mesin, tentu saja. Tapi Gen Z harus memiliki keterampilan yang berbeda dan lebih kompleks untuk bisa bertahan dan berkembang di era ini.

Mereka dituntut untuk terus belajar dan beradaptasi, menguasai teknologi, dan mampu bekerja secara kreatif. Tantangan ini tidak kecil. Dalam banyak kasus, tekanan untuk selalu menjadi yang terbaik dan untuk terus meningkatkan keterampilan mereka bisa menjadi sumber stres yang signifikan.