Lebih Baik Hidup Sederhana, Daripada Hidup Mewah Namun Hasil Hutang
- shutterstock
Olret – Setiap manusia pasti menginginkan kebahagiaan dalam menikmati hidup. Namun, sebenarnya apakah arti dari sebuah kebahagiaan itu? Apakah di ukur dengan bergelimang harta.
Dari setiap pandang manusia memang sangat berbeda-beda dalam memaknai dari kehidupan yang mewah, tapi hampir semua berpendapat jika kaya raya sudah pasti hidup mewah dan bahagia.
Namun sebenarnya, hati kita sangat menyadari bahwa semua kemewahan dan kebahagiaan setiap orang pasti berbeda. Karena bisa jadi orang yang bergelimang harta ingin menikmati kehidupan yang sederhana.
Karena Kehidupan yang Sederhana Kelihatan Indah Bagi Orang yang Kaya.
Banyak yang melihat bahwa hidup dengan sederhana jauh lebih bahagia karena mereka terlihat sangat bersyukur atas nikmat yang Allah berikan. Kamu bisa melihat dari kehidupan sehari-hari mereka yang sangat tenang, damai dan selalu penuh rasa syukur.
Allah memberikan kenikmatan yang sangat besar dengan porsi yang berbeda-beda kepada setiap hambanya.
Namun, kadang kita tidak menyadari akan semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah. Sebenarnya setiap yang kita miliki akan terlihat mewah jika kita mampu menggunakannya dengan cara yang benar.
Nikmat Tuhan Yang Manakah Yang Kamu Dusta?
Terlalu besar nikmat Tuhan yang diberikan kepada kita, tapi kita leka dan alpa untuk bersyukur kepada Maha pemberi kenikmatan. Tuhan memberi kepada kita nikmat melihat keindahan alam sekitar, mendengar alunan bunyi, bertutur dan juga deria sentuhan.
Selain itu, nikmat kesehatan yaitu tubuh badan yang sehat sempurna, nikmat kasih sayang yaitu memiliki ahli keluarga, jiran dan sahabat handai yang boleh berkongsi suka duka bergelak tawa.
Lalu apakah tanggung jawab kita sebagai hambanya? sangat mudah menjawabnya, yaitu menaati, bersyukur dan menurut segala perintah yang telah Tuhan tetapkan. Jagalah baik-baik pemberiannya.
Hidup Itu Mudah Tapi Perancangan Kita Yang Menjadikan Rumit
Kamu harus sadar bahwa dunia ini sentiasa berputar, waktu sentiasa bergerak, janganlah terlalu leka hanya mengejar nikmat dunia semata-mata yang pada akhirnya akan membutakan mata kita terhadap nikmat yang kekal di kehidupan abadi.