8 Shaming yang Harus Kamu Hentikan, Dari Body Shaming - Mom-Shaming

Shaming yang Harus Kamu Hentikan
Sumber :
  • Freepik.com

Olret – Shaming atau bullyan, tanpa sadar sering kita lontarkan pada orang lain. Padahal, jika kita sendiri yang mendapatkan bullyan atau perlakuan tidak menyenangkan tersebut. Tentulah hati akan tersakiti dan tersinggung.

Oleh karena itu, saat kamu ingin jadi lebih baik dan menjadikan hidupmu lebih bermanfaat. Berhentilah mengolok atau mempermalukan orang lain, termasuk menjadi pendengarnya sekalipun (suka join bergosip). 

Nah, supaya kamu bisa merubah dan intropeksi diri. Lebih baik, kenali 8 jenis shaming yang umumnya terjadi di masayarakat. Dan hindarilah sebaik mungkin. 

1. Body Shaming 

Body Shaming

Photo :
  • -

Pasti pernah mendengar ‘kan, istilah body shaming? Body shaming adalah salah satu shaming yang sangat umum terjadi di masyarakat baik secara sengaja atau tidak sengaja. Pelakunya mempermalukan, menghina atau mengolok korbannya secara fisik.

Misal, kulit yang lebih gelap, struktur wajah yang tidak cantik/tampan, bau badan, berat tubuh atau bentuk tubuh yang menurut mereka tidak ideal. 

Sebisa mungkin, kamu jangan pernah menghina penampilan fisik orang lain. Ingatlah bagaimanapun penampilan dan bentuk tubuh dirinya. Dia tetap salah satu ciptaan terbaik Tuhan. Lagipula, setiap orang mempunyai standart cantik atau tampannya sendiri. Jadi, tidak perlu ikutan berpikiran cantik atau tampan itu yang harus seperti ini dan itu. 

2. Religion-Shaming 

Padahal iman dan keyakinan itu adalah hal sangat pribadi bagi tiap orang. Setiap orang berhak dan bebas menentukan keyakinan dan agama yang dianut. Bahkan menjadi atheis pun juga bukan masalah, selama dia sadar pada pilihannya sendiri. 

Jadi, sangat tidak etis, kamu menghina keyakinan orang lain hanya karena tidak sepaham atau seagama dengan dirimu. Justru, menjadi terlalu fanatic adalah hal yang kurang baik, apalagi sampai mengkafirkan atau ikut campur soal keyakinan seseorang terlalu dalam.

Bisa saja, kamu memberikan ceramah atau nasehat, namun dengan cara yang netral tanpa ada unsur menghakimi atau menjudge pilihan agama seseorang. 

3. Single-Shaming 

Selain agama status seseorang di masyarakat juga sering menjadi bahan bullyan atau hinaan. Apalagi, jika sudah memasuki usia tertentu, namun belum mempunyai pasangan atau gandengan. Padahal, jodoh itu hanya Tuhan yang tahu kapan datangnya. Sama seperti rezeki, hidup dan mati, tidak ada yang tahu pasti.