Lukamu Belum Sepenuhnya Kering, Tapi Percayalah Aku Akan Membuatmu Bahagia

Alasan yang Membuat Kalian Tidak Bisa Bersama
Sumber :
  • TVING

Hujan memang tak langsung mengguyur. Hanya saja petir kini menyambar. Kencang. Dan aku yang tak siap kini bergetar ketakutan. Kini tak ada lagi ia yang membuatku tenang. Menggenggam tanganku jika suara petir datang dan berkata “aku akan baik-baik saja.”

Ia pergi. Bersama hujan dan kilatan petir satu tahun yang lalu. Tepat di café yang kini ku singgahi. Ia berkata bahwa aku terlalu baik untuknya. Klise bukan? Lalu katanya lagi ia yang tak siap untuk bersamaku. Lalu untuk apa 2 tahun terakhir kita bersama?

Di pojok café yang sama. Tak ada lagi pria setelan jins di luaran sana. Atau bahkan seorang gadis di dalam café yang ketakutan karena gelegar petir di luar. Café itu kini terasa hangat. Padahal hujan deras di luar. Tak ada kilatan petir di langit, hanya ada di sepasang mata yang kini duduk bersama. Saling menatap, menggenggam, memberi harap.

Lalu, dimana gadis dan pria itu?

Mereka kini sedang duduk bersama. Di dalam café. Di pojok yang sama saat luka itu tergambar di diri gadisnya. Tetapi ia kini bersamanya. Yang menggenggamnya erat, mendengarkannya dengan begitu baik, menjadi teman berbincangnya tentang apa saja.

Hari itu, setelah hujan mengguyur dengan deras. Pria itu berubah pikiran. Ia berlari, menyebrang jalan. Masuk ke dalam café, menghampiri gadis dalam pojok ruang. Ia ingin memutar balik tubuhnya, lalu pergi. Hanya saja kakinya seperti tak mau bekerja sama. Lalu, bersama dengan hujan yang mulai reda, langit yang mulai terang, ia mengulurkan tangannya,

“Remy.” Katanya kemudian. Ia berharap cemas. Takut hanya angin yang membalas. Nyatanya, tak selang berapa lama, uluran tangannya kini tak menggantung sendirian di udara.

“Maria.” Gadis itu mengucapkan namanya. Bersama senyum manisnya. Lagi.

Lalu sejak hari itu, Remy bertekad untuk tak membiarkan Maria duduk menikmati cappucinonya sendiri. Bersama dengan tatapan matanya yang jauh menerawang dalam kenangan lukanya. Ia akan membersamai Maria, hingga akhir waktunya.