Mencoba Untuk Selalu Kuat, Meski Aku Yang Terluka dan Sepedih Ini

Pria Ingin Merindukanmu
Sumber :
  • freepik.com

Olret – Kurasa ada hal yang perlu kusampaikan. Perihal hati yang harus merelakanmu. Karena jatuh cinta bukanlah hal yang disengaja. Aku memilih pergi, meski hati sesak, pedih namun ini pilihan terbaik bagiku, bagimu, dan bagi Allahku.

Bila Allah izinkan, aku dan kamu akan menjadi kita. Bukankah hidup ini hanya untuk mencari ridhoNya? Bila iya, inilah jalanku untuk menggapai Ridhonya. Dengan ikhlas, ku lepaskan cinta yang tak semestinya.

Melepasmu, dan pergi jauh darimu Adalah titik puncak dimana aku sangat mencintaimu. Namun aku takut, bila cinta ini melebihi cintaku pada Rabbku. Maka dari itu, aku memilih pergi dan menjauh darimu.

Menjaga dalam penantian, dan rindu dalam diam adalah cara terbaik daripada harus mengatakannya. Menjaga dalam ketaatan untuk menggapai ridhoNya. Duhai kamu, jatuh cinta sebelum menikah adalah ujian terberat bagi setiap insan. Namun datangnya tak bisa ditolak. Apabila iman di dada sudah tak lagi ada, nafsu yang akan merajainya. Dan aku, tak ingin terlena karenanya.

Duhai kamu, percayalah bahwa Allah tahu yang terbaik bagi kita. Tetaplah tersenyum, dan jangan jatuhkan air matamu. Aku tetap disini, dalam penantian cinta untuk menggapai Ridhonya.

Bila rindu kian menyiksa, mintalah kepada Allah untuk menenangkan hati yang bergemuruh karena rasa yang belum pada waktunya. Berdoalah, bersujudlah dan mendekatlah pada Allah sang pemilik hati. Maka akan kau temui ketenangan. Dan tetaplah dalam keta'atan.

Kelak, akan kita temui suatu masa dimana aku dan kamu akan menggapai kebahagiaan bersama. Entah kau dipersatukan denganku atau bersama yang lain.. Namun percayalah takdir Allah akan selalu indah bagi hambanya yang taat. Kurasa, sudah cukup ku katakan perihal hati yang ingin taat. Terimakasih, walau sepedih ini, aku benar-benar harus pamit.

Percayalah, Ada Air Mata Yang Tak Bisa Kuhentikan Karena Melepaskanmu Sungguh Pilu.

Aku berjalan di ujung tepian sawah. Menunggu senja menyapaku dengan hangat. Sosok yang merindu, akan kenangan yang tercipta akannya. Tapi apalah daya, itu hanya sebuah genangan kenangan yang terbias oleh waktu, mengingatkanku akan apa yang telah berlalu.