Bagi Wanita, Memilih Pria Yang Akan Dijadikan Suami Itu Ibarat Memilih Surga Atau Neraka
- Freepik.com
Olret – “jika pria memilih wanita karena ingin mendapatkan keturunan yang baik. Seorang wanita memilih pria yang akan menjadi surga atau neraka untuk dirinya kelak”
Saat pendekatan baik dengan ta’aruf atau berpacaran, kamu mungkin bisa lebih terbuka dan welcome pada siapa saja. Namun, ketika akan menikah, maka kamu harus berpikir matang-matang segala pilihan yang ada.
Hal ini bukan hanya karena menurut agama surga istri ada di telapak suaminya. Bukan pula karena kamu ingin menjalani rumah tangga kovensional. Dimana suami yang sepenuhnya mengurus nafkah dan pendapatan. Sedang istri mengatur pengeluaran dan mengurus rumah tangga.
Namun, sebagai wanita, memilih pria yang akan dijadikan suami itu ibarat memilih surga atau nerakanya. Sebab jika sampai salah memilih suami, maka wanita akan sulit merasa bahagia namun enggan untuk berpisah.
Namun jika mendapatkan orang yang tepat, wanita bisa berbahagia dan menjalani rumah tangga yang samawa.
Benarlah Jika Ada Yang Mengatakan, Wanita Yang Salah Memilih Pasangan Bisa Jadi Babu. Jika Menemukan Orang Yang Tepat Akan Jadi Ratu
Ungkapan yang sering kamu dengar, jika wanita bisa menjadi babu atau ratu di rumah tangganya itu benar. Dan sudah terbukti di banyak sekali kehidupan rumah tangga yang berjalan. Wanita akan menjadi babu jika menikah dengan pria yang salah. Sebaliknya menjadi ratu, jika menikah dengan pria yang tepat.
Namun, perlu digaris bawahi ratu atau babu itu bukan diukur dari materi atau kekayaan yang dimiliki. Tapi kebahagiaan lahir dan batin yang akan dia rasakan. Wanita akan serasa menjadi babu, jika dalam pernikahannya selalu tertekan, tidak mempunyai hak, selalu dituntut, dan tidak pernah dihargai.
Sebaliknya, dia akan menjadi ratu, jika prianya memperlakukan dengan baik, menerima, memperjuangkan serta mencintai dengan sepenuh hati.
Apalagi Rumah Tangga Yang Berjalan Masih Primitif. Dimana Pria Merasa Paling Superior Dalam Rumah Tangga
Sebenarnya ini bukan masalah wanita bekerja atau menjadi ibu rumah tangga. Masalahnya adalah pria atau suami yang merasa dirinya paling superior dengan status pemimpin dan pemilik surga untuk para istrinya. Sehingga mereka sangat mudah lalai dan otoriter dalam menjalani peran.