Melepas Rindu Di Padang Lawas, Kampung Halaman Nan Jauh Di Mato

Danau Tao
Sumber :
  • Viva/Idris Hasibuan

Aek Namilas Paringgonan

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Bagi kamu yang sedang ingin menghangatkan diri tetapi belum mempunyai kekasih halal, tenang saja karena di Desa Paringgonan ada sebuah pemandian air hangat yang bisa menghangatkan tubuhmu. Di sini ada dua buah pilihan yang bisa kamu pilih.

Mandi di dalam kolam yang sudah disediakan dengan berbagai fasilitas, mulai dari sebuah kolam yang sangat dangkal, penggantian baju serta tempat makan di pinggir kolam. Atau kamu bisa memilih mandi langsung dengan air mancur di udara terbuka.

3. Menelisik Keberadaan Sejarah yang Unik Melalui Candi Bahal Portibi, Bukti Jika Umat Budha dan Hindu Pernah Melangkahkan Kaki di Padang Lawas

Candi Bahal Portibi

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Dikutip dari Wikipedia, Candi BahalBiaro Bahal, atau Candi Portibi adalah kompleks candi Buddha aliran Vajrayana yang terletak di Desa Bahal, Kecamatan Padang Bolak, Portibi, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, yaitu sekitar 3 jam perjalanan dari Padang Sidempuan atau berjarak sekitar 400 km dari Kota Medan.

Candi ini terbuat dari bahan bata merah dan diduga berasal dari sekitar abad ke-11 dan dikaitkan dengan Kerajaan Pannai, salah satu pelabuhan di pesisir Selat Malaka yang ditaklukkan dan menjadi bagian dari mandala Sriwijaya.

Tak Terasa Masa Libur dan Pulang Kampung Selesai, Dengan Berat Hati dan Penuh Kenangan, Kini Harus Kembali Ke Pangkuan Ibukota.

Oh iya saya hampir lupa, kampung saya ada di Padang Lawas. Salah daerah yang masyarakatnya berkebun dan bertani. Hamparan sawah yang luas dengan aliran sungai sudah menjadi pemandangan yang biasa, bahkan di belakang rumah saya sendiri dari jendela sudah kelihatan sawah. Untuk kebun sendiri, kami lebih suka menanam karet dan kelapa sawit yang dijadikan sebagai penghasilan utama.

Tak terasa liburan dan lebaran sudah selesai, mau tidak mau harus kembali lagi ke Jakarta. Iya, ibukota negara dengan sejuta masalah, semua orang berbondong-bondong ingin hidup di Jakarta dengan alasan ingin mengubah nasib dan penghasilan yang tinggi. Tapi satu hal yang harus kamu tahu, Jakarta itu tak seindah yang kamu lihat di Televisi atau pun Sinetron.