Part 2 (End) : Bertemu Dengan Dewi, Pendaki Wanita Serba Pucat di Gunung Arjuno

Gunung Arjuno
Sumber :
  • Youtube

Karena lama menunggu kami pun bergegas melanjutkan perjalanan agar segera sampai di basecamp. Sesampai di basecamp kami bertanya kepada petugas apakah ada seorang pendaki wanita yang mengenakan kemeja hitan putih memakai ransel hijau pupus turun lewat sini.
Tapi petugas basecamp menjawab tidak ada.

Kemudian aku menyarankan Fajar untuk membawa dompet itu dan mengantarkan kerumahnya.
Kami pun turun menggunakan ojek, setelah sampai di pasar Lawang Fajar berniat mengantarkan dompet itu seorang diri dan menyuruh kami menunggu di sebuah warung, karena menurut ojek yang akan ditumpanginya alamat itu berjarak tidak jauh dari pasar Lawang.

Karena penasaran dengan Dewi, aku ingin ikut mengantarkan dompet itu bersama Fajar dan Fajar tidak keberatan kalau aku ikut. Berangkatlah kami ke alamat Dewi, sesampai di alamat tersebut Fajar meminta tukang ojek untuk menunggunya.

Fajar mengetuk pintu rumahnya dan yang membukakan pintu adalah ibunya. Fajar bertanya pada ibunya Dewi,

"Maaf apa benar ini rumahnya mbak Dewi?"

"Benar, mas dan mbak ini temannya ya?" jawab Ibunya Dewi.

"Iya bu, tadi kita sempat bertemu mbak Dewi di gunung dan menemukan dompet ini tertinggal di gunung" jawab Fajar sambil menunjukan dompet yang ditemukannya tadi.

Mendengar itu ibunya Dewi menyuruh kami masuk dan mempersilahkan kami duduk di ruang tamu.
Ibunya Dewi menyuguhkan minuman dingin lalu kemudian berkata,

"Mas, mbak terima kasih sudah mau mengantarkan dompetnya Dewi"

"Iya bu sama-sama, memang mbak Dewi belum sampai rumah ya?" jawab Fajar.

Lalu sambil berlinang air mata ibunya Dewi bercerita kepada kami berdua,

"Minggu lalu Dewi pamit sama ibu untuk mendaki ke Gunung Arjuno dan ibu mengizinkan, setelah Dewi adalah anak sulung ibu. Setelah pulang dari gunung Dewi sempat bilang pada ibu kalau dia kehilangan dompet ini di gunung, karena teledor ibu sempat memarahinya, soalnya waktu itu surat-surat kendara’an ada di dompetnya Dewi semua.

Ke’esokan harinya Dewi kecelaka’an ketika akan pergi kerumah temannya untuk mengajaknya kembali ke gunung mencari dompetnya dan nyawanya Dewi tidak terselamatkan. Dewi sudah meninggal 2 hari yang lalu, dan ibu sangat menyesal sudah memarahi Dewi waktu itu”.