Kenali Sejak Dini, Inilah 7 Gejala Spesifik Pria Dengan HIV

Pria dengan HIV
Sumber :
  • https://akcdn.detik.net.id/

3. Peradangan Rektum

Rektum adalah tabung yang terhubung ke ujung usus besar yang dilewati kotoran saat keluar dari tubuh. Sedang peradangan pada rectum atau prokitis berarti peradangan yang terjadi pada lapisan rectum. Dan umumnya pria yang terkena HIV pasti mengalami peradangan ini dengan ciri; Selalu merasa ingin buang air besar, keluar darah dari dubur, adanya lendir pada dubur, sisi kiri perut terasa sakit, perasaan penuh di rectum, diare, nyeri saat buang air besar.

4. Disfungsi Ereksi

Prevalensi pria dengan HIV umumnya mengalami disfungsi ereksi cukup tinggi, biasanya beberapa deraja lebih tinggi daripada pria yang sehat. Meski, pria dengan HIV ini mempunyai imun yang cukup sehat.  Mereka tidak mampu untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi saat berhubungan seksual dengan pasangannya.

Hal ini karena HIV akan menyebabkan kecemasan, kadar testosteron rendah terkait HIV, dan redistribusi lemak abnormal terkait HIV. Semua faktor ini dapat menghambat kemampuan untuk mencapai ereksi.

5. Ginekomastia

Ginekomastia adalah pembesaran jarinagn kelenjar di salah satu atau kedua payudara. Umumnya Ginekomastia dapat terjadi pada pria dengan HIV positif ditambah dengan hipogonadisme, sebuah kondisi dimana kelenjar seks yang disebut gonad hanya menghasilkan sedikit hormone seks.

Sehingga pengidapnya akan kehilangan gairah dalam berhubungan seksual atau libido. Karena HIV merusak fungsi system Endokrin

6. Radang Kelenjar Prostat atau Prostatitis

Jika ada rasa sakit atau terbakar saat buang air keci itu bisa menjadi tanda adanya penyakit Radang kelenjar prostat atau prostatitis. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri, juga bisa merupakan tanda pria dengan HIV. Tanda seseorang terkena prostatitis adala sakit saat ejakulasi, peningkatan frekuensi buang air kecil, urine keruh atau berdarah, nyeri pada kandung kemih, testis, atau penis, terakhir nyeri di punggung bagian bawah, perut, atau selangkangan

7. Nyeri saat ejakulasi

Nyeri saat ejakulasi juga dikenal sebagai disorgasmia atau orgasmalgia. Ketidaknyamanan bisa terasa ringan hingga parah selama atau setelah ejakulasi. Rasa sakit dapat terjadi pada penis, skrotum, dan daerah perineum atau perianal. Ejakulasi yang menyakitkan selanjutnya berdampak negatif pada kehidupan seks. Ketidaknyamanan tersebut bisa terjadi sebagai akibat dari infeksi menular seksual termasuk HIV.