4 Tanda Bahaya Saat Tidur yang Bisa Berakibat Fatal, Jangan Anggap Remeh!

Tidur Sepanjang Hari Saat Puasa Benarkah Berpahala
Sumber :

Olret – Saat cuaca menjadi dingin, risiko kematian mendadak saat tidur meningkat. Orang yang sering mengalami sakit kepala saat bangun tidur, atau mengalami jantung berdebar, harus berhati-hati dan segera mencari pertolongan medis.

Dr. Huang Hien, seorang spesialis kedokteran toraks dan resusitasi di Tiongkok, mengatakan bahwa banyak orang berfungsi normal di siang hari tetapi meninggal secara tiba-tiba saat tidur di malam hari.

Pada kenyataannya, ini seringkali merupakan konsekuensi dari masalah kesehatan yang mendasarinya dan telah berlangsung lama yang belum diperiksa atau dideteksi.

Menurut China Times, tidur adalah periode ketika tubuh berada pada tingkat pertahanan terendah: detak jantung melambat, tekanan darah turun, dan respons tubuh terhadap kekurangan oksigen kurang sensitif.

"Kerentanan kesehatan" ini, yang mungkin dapat diatasi di siang hari, dapat dengan mudah menyebabkan masalah serius selama tidur. Penelitian juga menunjukkan bahwa jumlah kematian tertinggi akibat serangan jantung mendadak terjadi antara tengah malam dan pukul 6 pagi.

Dr. Hoang menekankan bahwa tubuh masih memberikan tanda-tanda peringatan sebelum kematian mendadak terjadi, hanya saja gejala-gejala ini seringkali samar dan mudah diabaikan dalam kehidupan sehari-hari.

Empat gejala berikut, jika muncul secara sering, merupakan tanda peringatan yang paling jelas.

1. Sakit Kepala Saat Bangun Tidur

Sakit kepala

Photo :
  • -

Sakit kepala di pagi hari merupakan tanda bahwa tubuh kekurangan oksigen selama tidur. Ini adalah gejala umum pada penderita apnea tidur. Studi menunjukkan bahwa jenis sakit kepala ini berhubungan langsung dengan penurunan kadar oksigen dalam darah yang berulang di malam hari.

Oleh karena itu, bangun tidur dengan sakit kepala bukanlah karena tidur nyenyak, melainkan bukti kekurangan oksigen selama malam hari.

2. Mudah terbangun karena sesak napas

Kesulitan bernapas yang membangunkan pasien adalah gejala khas apnea tidur. Bagi mereka yang mengalami kolaps saluran napas berulang di malam hari, risiko kematian mendadak saat tidur meningkat hingga 2,6 kali lipat.

Gejala ini tidak boleh dianggap remeh, terutama jika terjadi pada banyak malam berturut-turut.

3. Detak Jantung yang Sering Terjadi di Malam Hari

Ilustrasi tidur

Photo :
  • https://www.pexels.com/@ketut-subiyanto

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perubahan pada sistem saraf otonom selama tidur meningkatkan frekuensi aritmia nokturnal.

Apnea tidur menyebabkan kekurangan oksigen dan fluktuasi tekanan darah yang signifikan, yang mudah menyebabkan palpitasi, aritmia, atau sesak dada. Ini juga merupakan waktu ketika tubuh lebih rentan terhadap kejadian kardiovaskular, termasuk angina akibat iskemia miokardium.

4. Kesulitan Berdiri, Berjalan Lebih Lambat

Merasa berat saat berdiri atau berjalan lebih lambat bukan hanya tanda penuaan. Ini merupakan indikator penting dari kelemahan tubuh secara keseluruhan.

Penelitian menunjukkan bahwa kecepatan berjalan memprediksi tingkat degenerasi tubuh lebih akurat daripada BMI atau tekanan darah. Penurunan kekuatan otot – terutama kesulitan berdiri – juga terkait erat dengan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular dan merupakan tanda umum melemahnya banyak organ.

Untuk mengurangi risiko kematian mendadak saat tidur, Dr. Hoang memberikan lima rekomendasi yaitu:

  • Jaga suhu ruangan antara 20 dan 24 derajat Celciustidur
  • Miring untuk mengurangi apnea tidur
  • Hindari minum alkohol sebelum tidur
  • Individu berisiko tinggi harus menjalani pemeriksaan rutin termasuk elektrokardiogram, ekokardiogram, pemantauan tidur, dan elektrokardiogram 24 jam
  • Hindari begadang karena kurang tidur mengganggu sistem saraf otonom, meningkatkan risiko penyakit jantung di malam hari.