7 Rahasia Umur Panjang dari Orang-Orang di Kawasan Blue Zone

Olret – Apakah kamu pernah mendengar istilah Blue Zone? Istilah ini dipopulerkan oleh penulis dan peneliti asal Amerika, Dan Buettner, untuk menggambarkan wilayah-wilayah di dunia yang penduduknya dikenal berumur panjang, sehat, dan jarang terkena penyakit kronis.

Beberapa di antaranya adalah Okinawa (Jepang), Sardinia (Italia), Nicoya (Kosta Rika), Icaria (Yunani), dan Loma Linda (California, AS). Di tempat-tempat ini, usia 90 bahkan 100 tahun bukan hal langka dan bukan karena genetik semata, tapi karena gaya hidup mereka yang sangat seimbang.

Nah, kira-kira apa sih rahasia mereka bisa hidup lama dan tetap sehat di usia senja? Yuk, simak tujuh kebiasaan yang bisa kita tiru dari penduduk Blue Zone!

1. Makan Secukupnya, Bukan Sampai Kenyang

Orang Okinawa punya filosofi makan yang disebut Hara Hachi Bu, yang berarti “makan hingga 80% kenyang.” Mereka berhenti sebelum benar-benar penuh agar sistem pencernaan tidak terbebani.

Cara ini membantu menjaga berat badan ideal dan mencegah berbagai penyakit metabolik seperti diabetes dan kolesterol tinggi. Jadi, lain kali kalau makan, coba dengarkan sinyal tubuh dan berhenti sebelum terlalu kenyang.

2. Konsumsi Banyak Sayur, Buah, dan Kacang-kacangan

Makanan utama masyarakat Blue Zone umumnya berbasis nabati. Mereka banyak makan sayur hijau, biji-bijian, buah-buahan, dan kacang-kacangan seperti lentil atau kedelai.

Protein hewani tetap ada, tapi porsinya kecil dan tidak dikonsumsi setiap hari. Pola makan ini kaya serat, antioksidan, dan lemak sehat yang bisa menurunkan risiko penyakit jantung dan memperpanjang umur.

3. Tetap Aktif Secara Fisik tanpa Harus “Olahraga Berat”

Menariknya, orang-orang di Blue Zone jarang pergi ke gym. Tapi mereka tetap aktif setiap hari—berjalan kaki ke mana-mana, berkebun, mengurus rumah, atau memasak sendiri.

Aktivitas ringan tapi konsisten ini membantu menjaga otot, sendi, dan sirkulasi darah tetap sehat. Intinya, mereka “bergerak karena hidup”, bukan “hidup untuk olahraga.”

4. Memiliki Ikigai atau Tujuan Hidup yang Jelas

Di Okinawa, ada istilah Ikigai yaitu alasan untuk bangun setiap pagi. Entah itu bekerja, merawat cucu, atau menjalankan hobi yang bermakna. Orang yang punya tujuan hidup cenderung lebih bahagia, lebih produktif, dan lebih tahan terhadap stres. Penelitian juga menunjukkan, memiliki makna hidup bisa menurunkan risiko depresi dan memperpanjang usia.

5. Terhubung dengan Keluarga dan Komunitas

Kehidupan sosial yang hangat menjadi kunci penting panjang umur. Penduduk Blue Zone punya hubungan erat dengan keluarga dan komunitasnya. Mereka sering makan bersama, saling membantu, dan aktif dalam kegiatan sosial.

Rasa kebersamaan ini menumbuhkan dukungan emosional yang membuat hidup lebih tenang dan bahagia. Jadi, jangan remehkan waktu kumpul bareng keluarga atau nongkrong bareng teman lama itu juga bentuk investasi kesehatan!

6. Rutin Beristirahat dan Mengelola Stres

Meski rajin bekerja, masyarakat di Blue Zone tahu kapan harus berhenti. Mereka terbiasa beristirahat sejenak di tengah hari, tidur cukup di malam hari, dan punya ritual untuk menenangkan diri seperti berdoa, bermeditasi, atau sekadar menikmati pemandangan alam.

Mengelola stres dengan baik membantu menjaga tekanan darah stabil dan menurunkan risiko penyakit kronis.

7. Minum dengan Bijak dan Nikmati Hidup dengan Santai

Di beberapa wilayah seperti Sardinia dan Icaria, penduduknya menikmati segelas kecil anggur merah setiap hari, tapi tidak berlebihan. Mereka minum sambil makan dan berbincang, bukan untuk “melarikan diri” dari stres.

Selain itu, mereka juga menikmati hidup dengan tempo yang santai tidak terburu-buru, tidak serakah, dan tahu cara bersyukur dengan sederhana.

Rahasia panjang umur ternyata bukan soal suplemen mahal atau teknologi canggih, tapi tentang gaya hidup yang seimbang dengan makan sehat, aktif bergerak, punya tujuan hidup, menjaga hubungan sosial, dan menikmati waktu dengan tenang.

Kalau mau meniru gaya hidup ala Blue Zone, mulai dari langkah kecil saja. Misalnya, biasakan jalan kaki 15 menit tiap pagi, kurangi porsi makan, atau rutin video call dengan keluarga. Hidup panjang itu bukan hanya soal umur, tapi juga tentang bagaimana kita menjalani setiap harinya dengan bahagia dan penuh makna.