6 Tips Aman Membeli Obat di Apotek atau Online

efek samping mengkonsumsi obat pelangsing
Sumber :
  • freepik.com

Olret – Sekarang beli obat makin gampang tinggal jalan ke apotek terdekat atau klik di aplikasi, obat langsung sampai di rumah. Praktis banget, kan?

Tapi, di balik kemudahan itu, ada hal penting yang sering terlewat yaitu keamanan obat yang kita beli. Karena kalau sampai kejadian salah beli atau dapat obat palsu bukan cuma bikin rugi uang, tapi juga bisa berbahaya buat kesehatan.

Yuk, simak beberapa tips biar kamu tetap aman saat beli obat, baik di apotek maupun secara online!

1. Pastikan Apotek Resmi dan Terdaftar

Kalau beli langsung di apotek, pastikan tempatnya punya izin resmi dan ada apoteker yang bertugas. Biasanya, apotek yang legal mencantumkan papan nama “Apotek” dengan nama apotek dan apoteker penanggung jawab.

Sedangkan kalau beli online, pilih platform yang sudah terverifikasi oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) atau yang masuk dalam daftar Apotek Online Resmi. Kamu bisa cek di situs BPOM apakah platform itu terdaftar atau tidak. Hindari membeli obat dari akun media sosial atau marketplace yang tidak jelas sumbernya, ya!

2. Cek Nomor Izin Edar BPOM

Setiap obat yang resmi beredar di Indonesia wajib punya nomor izin edar dari BPOM. Nomor ini biasanya tercetak di kemasan, misalnya “DBL...” untuk obat dalam negeri atau “DKL...” untuk obat impor.

Kamu juga bisa cek nomor itu langsung di situs cekbpom.pom.go.id. Kalau nomor tersebut tidak terdaftar, besar kemungkinan obat itu palsu atau belum lolos uji keamanan.

3. Jangan Tergoda Harga Murah

Harga yang terlalu murah dari harga pasaran patut dicurigai. Obat bukan barang grosiran yang bisa diskon besar-besaran, apalagi jika mereknya terkenal. Bisa jadi itu obat kadaluarsa, palsu, atau disimpan tidak sesuai standar. Lebih baik bayar sedikit lebih mahal tapi terjamin aman, daripada harus menanggung risiko kesehatan di kemudian hari.

4. Perhatikan Kondisi dan Kemasan Obat

Sebelum membeli, cek kemasan obat: apakah masih utuh, tidak penyok, tidak berdebu, dan punya label lengkap. Untuk obat cair, pastikan warnanya tidak berubah atau berbau aneh. Kalau beli online, pastikan penjual punya sistem pengemasan yang aman agar obat tidak rusak saat dikirim.

5. Konsultasi dengan Apoteker atau Dokter

Jangan asal beli obat hanya karena membaca ulasan di internet. Tiap orang punya kondisi tubuh berbeda, dan dosis yang cocok buat satu orang belum tentu cocok buatmu. Kalau ragu, tanyakan langsung ke apoteker atau dokter sebelum membeli, terutama untuk obat keras yang seharusnya dengan resep dokter.

6. Simpan Obat dengan Benar

Setelah membeli, pastikan kamu menyimpannya sesuai petunjuk di kemasan. Obat tertentu butuh disimpan di tempat sejuk atau tidak boleh kena cahaya langsung. Penyimpanan yang salah bisa bikin obat kehilangan efektivitasnya.

Jadi, meskipun beli obat sekarang bisa semudah belanja online, tetap harus waspada dan cermat. Selalu cek izin, perhatikan kemasan, dan jangan asal percaya dengan iming-iming promo murah. Karena yang paling mahal bukan harga obatnya, tapi kesehatanmu sendiri.