Mengapa Menguap Bisa Menular? Begini Alasannya

Allah Membenci Orang yang Menguap
Sumber :
  • google image

Tidak Semua Orang Mudah “Tertular”

Meski umum terjadi, ada juga orang yang jarang sekali ikut menguap. Studi menunjukkan bahwa individu dengan tingkat empati rendah atau kondisi tertentu seperti autisme lebih sedikit mengalami menguap menular. Hal ini semakin menguatkan hubungan antara fenomena ini dengan kemampuan membangun koneksi sosial.

Fenomena Lintas Spesies

Bukan hanya manusia, beberapa hewan sosial seperti simpanse, anjing, bahkan burung juga bisa mengalami menguap menular. Misalnya, anjing terbukti lebih sering menguap jika melihat pemiliknya melakukannya dibandingkan dengan orang asing. Ini bukti bahwa ikatan emosional bisa melintasi batas spesies.

Masih Jadi Misteri

Walaupun sudah banyak penelitian, ilmuwan belum sepakat mengenai penyebab utama menguap menular. Ada yang menekankan faktor biologis seperti pendinginan otak, sementara yang lain melihatnya sebagai ekspresi empati. Kemungkinan besar, keduanya saling berhubungan, membuat fenomena ini semakin menarik untuk dipelajari.

 

Ikut menguap ketika melihat orang lain melakukannya adalah tanda otak yang sehat dan responsif. Bahkan bisa menjadi bukti bahwa kita punya empati tinggi serta terhubung secara emosional dengan orang di sekitar. Jadi, jangan anggap sepele. Menguap ternyata bisa menunjukkan betapa dalamnya hubungan sosial kita.

Membaca penjelasan ini pun mungkin sudah cukup membuatmu ingin… menguap.