Haruskah Kamu Mengonsumsi Yoghurt Dengan Buah?

Yoghurt
Sumber :
  • pexel

OlretYogurt adalah makanan fermentasi yang kaya akan nutrisi, termasuk protein, kalsium, seng, vitamin B, dan bakteri baik (probiotik).

Mengonsumsinya setiap hari akan memasok miliaran probiotik hidup, membantu menyeimbangkan mikrobiota usus, menghambat bakteri berbahaya, dan meningkatkan pencernaan serta penyerapan nutrisi.

Namun, tidak semua makanan cocok dipadukan dengan yogurt. Kombinasi yang salah dapat berdampak buruk, terutama bagi orang dengan perut sensitif, anak kecil, atau mereka yang memiliki masalah pencernaan.

Banyak orang menikmati yogurt dengan buah untuk meningkatkan rasa dan asupan vitamin. Namun, menggabungkannya dengan buah-buahan yang sangat asam seperti jeruk, jeruk keprok, jeruk nipis, jeruk bali, nanas, atau kiwi dapat mengganggu pencernaan.

Buah-buahan ini tinggi asam sitrat, yang dapat menurunkan pH lambung jika dicampur dengan asam laktat alami dalam yogurt, sehingga berpotensi menyebabkan kembung, gas, atau gangguan pencernaan.

Untuk kombinasi yang lebih aman dan efektif, pilihlah buah-buahan yang rendah asam, kaya serat, dan manis alami seperti pisang, apel, pir, blueberry, stroberi matang, mangga matang, atau semangka.

Pisang, kaya kalium, melengkapi yogurt kaya kalsium dengan memberikan energi cepat dan membantu pemulihan otot setelah berolahraga. Pisang juga mengandung serat larut (inulin), yang meningkatkan probiotik dan melancarkan pencernaan, sehingga membantu mencegah sembelit.

Semangka dengan yogurt sangat cocok untuk hari-hari musim panas yang terik, berkat kandungan airnya yang tinggi yang mendinginkan tubuh dan menjaga hidrasi. Menambahkan stroberi, apel, atau mangga juga meningkatkan asupan vitamin dan serat sekaligus memperkaya rasa.

Sebaiknya hindari mencampur yogurt dengan gula rafinasi, sirup, atau makanan tinggi gula lainnya, karena konsumsi yang sering dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

Para ahli gizi menyarankan untuk mengonsumsi yogurt setelah makan utama atau camilan, idealnya satu hingga dua jam kemudian.

Dengan makanan di lambung, kadar asamnya lebih rendah, sehingga probiotik dapat bertahan hidup dan berfungsi efektif di usus sekaligus menghindari iritasi pada lapisan lambung. Hal ini terutama penting bagi mereka yang memiliki riwayat tukak lambung atau refluks asam.