Efek Positif Masker Selain Lindungi dari Penyakit

masker
Sumber :
  • pinterest

OlretMasker sempat jadi benda wajib selama pandemi. Meski awalnya terasa aneh dan bikin sesak, nyatanya banyak orang akhirnya terbiasa memakainya.

Tapi tahukah kamu, manfaat masker ternyata tidak berhenti hanya pada perlindungan dari penyakit menular seperti flu atau COVID-19? Ada sederet efek positif lain yang sering luput dari perhatian. Mari kita bahas satu per satu!

Menyaring Polusi Udara

Bagi kamu yang tinggal di kota besar, polusi udara sudah jadi makanan sehari-hari. Asap kendaraan, debu, hingga partikel halus (PM2.5) bisa dengan mudah terhirup dan merusak paru-paru. Nah, masker bertindak seperti “filter” yang mencegah partikel berbahaya itu masuk ke sistem pernapasan.

Beberapa penelitian bahkan menunjukkan penggunaan masker dapat mengurangi risiko iritasi saluran napas dan gejala alergi akibat polusi. Jadi, meski pandemi sudah berlalu, masker tetap bermanfaat saat kamu berkegiatan di luar ruangan dengan kualitas udara buruk.

Mengurangi Risiko Alergi dan Asma

Bagi penderita alergi debu atau serbuk sari, masker bisa jadi penyelamat. Saat udara penuh serbuk bunga di musim tertentu, memakai masker dapat mengurangi paparan langsung ke hidung dan mulut. Efeknya, gejala seperti bersin, hidung meler, atau sesak napas bisa berkurang.

Hal yang sama juga berlaku untuk penderita asma. Dengan memakai masker, risiko kambuh akibat udara dingin, polusi, atau paparan alergen menjadi lebih kecil.

Melindungi Kulit dari Sinar Matahari dan Debu

Masker tidak hanya melindungi pernapasan, tetapi juga kulit wajah. Lapisan masker bisa menghalangi paparan sinar UV secara langsung pada area wajah yang tertutup, terutama pipi dan dagu.

Walau bukan pengganti sunscreen, masker bisa memberi perlindungan tambahan dari efek buruk sinar matahari yang memicu penuaan dini.

Selain itu, masker juga mencegah debu menempel langsung ke kulit, sehingga wajah lebih bersih dan risiko jerawat akibat polusi berkurang.

Membantu Menjaga Kehangatan Tubuh

Buat kamu yang sering merasa kedinginan di ruangan ber-AC atau saat cuaca dingin, masker bisa jadi solusi simpel. Dengan menutupi area mulut dan hidung, masker membantu menjaga udara yang dihirup tetap hangat. Hal ini bisa mencegah tenggorokan kering atau batuk akibat udara dingin.

Tidak heran kalau di negara-negara dengan musim dingin panjang, memakai masker sudah jadi kebiasaan umum bahkan sebelum pandemi.

Menjadi “Perisai” Sosial

Selain manfaat kesehatan, masker juga membawa efek psikologis dan sosial yang menarik. Banyak orang merasa lebih nyaman dan percaya diri saat mengenakan masker.

Alasannya sederhana: masker bisa menutupi bagian wajah saat kita sedang tidak ingin terlihat lelah, jerawatan, atau sekadar malas berdandan.

Beberapa orang juga merasa lebih aman secara sosial karena ekspresi wajah tidak sepenuhnya terbaca. Ini bisa mengurangi rasa canggung atau grogi di tempat umum.

Mengurangi Penyebaran Bau Tak Sedap

Efek kecil tapi nyata: masker bisa membantu “menyaring” bau tak sedap di sekitar kita. Entah itu asap rokok, bau sampah, atau aroma menyengat di transportasi umum, masker bisa mengurangi ketidaknyamanan. Jadi, fungsinya tidak hanya melindungi tubuh, tapi juga memberi kenyamanan ekstra.

Membantu Fokus dan Konsentrasi

Menariknya, beberapa orang mengaku lebih bisa fokus saat memakai masker. Karena wajah sebagian tertutup, distraksi sosial jadi lebih sedikit.

Misalnya, tidak perlu khawatir soal ekspresi wajah saat serius bekerja atau belajar. Masker, dalam konteks ini, jadi semacam “pembatas kecil” yang membuat orang lebih fokus pada aktivitas.

Masker memang awalnya populer sebagai alat pelindung diri dari virus, tapi manfaatnya jauh lebih luas. Mulai dari menyaring polusi, mengurangi alergi, melindungi kulit, hingga memberi kenyamanan sosial dan psikologis. Tak heran kalau di beberapa negara maju, masker sudah lama digunakan bahkan sebelum ada pandemi.

Jadi, meski aturan wajib masker kini longgar, bukan berarti kita harus meninggalkannya sepenuhnya.

Ada banyak situasi di mana masker tetap relevan digunakan saat udara berpolusi, musim alergi, atau sekadar ingin merasa lebih nyaman di ruang publik. Singkatnya, masker adalah teman kecil yang punya efek positif besar.