Di Balik Transisi Mantan Transgender: Perjuangan Kembali Menjadi Pria dan Membangun Masa Depan

Ilustrasi Mantan Transgender
Sumber :
  • google image

Olret – Kisah Jonny adalah cermin dari pergulatan batin banyak orang di era modern. Di usia 28 tahun, ia menatap masa depan penuh harapan: pernikahan dan anak-anak.

Namun, harapan itu terhimpit oleh bayang-bayang masa lalu—ia pernah menjalani transisi hormonal untuk menjadi seorang wanita. Kini, setelah kembali ke identitas prianya, ia tak bisa lagi mengalami ereksi atau ejakulasi, sebuah kenyataan pahit yang membuatnya takut menghadapi masa depan.

Pukulan Telak dari Masa Lalu: Sains di Balik Terapi Hormon

 

Dalam sesi tanya jawabnya, Dr. Jefry Tribowo, seorang androlog terkemuka, membuka mata kita tentang dampak jangka panjang dari terapi hormon.

Ia menjelaskan bahwa hormon wanita seperti estrogen dan anti-androgen bertugas "mematikan" pabrik testosteron pria. Testosteron bukan hanya sekadar hormon, melainkan nyawa dari fungsi seksual dan reproduksi pria, mulai dari libido, ereksi, hingga produksi sperma.

Bayangkan tubuh Jonny sebagai sebuah mesin yang dimatikan paksa. Selama bertahun-tahun, mesin itu tidak beroperasi, dan kini, untuk menyalakannya kembali, dibutuhkan upaya ekstra. dr. Jefry menegaskan bahwa kadar testosteron Jonny kemungkinan besar sangat rendah, menjelaskan mengapa ia mengalami masalah seksual dan ketidaksuburan.