Penyebab Mata Minus, Dari Kebiasaan Sehari-hari hingga Faktor Genetik

Kacamata lebih dari setahun
Sumber :
  • freepik.com

Penelitian dari Journal of the American Medical Association (JAMA) menunjukkan bahwa anak yang lebih sering bermain di luar rumah cenderung memiliki risiko mata minus yang lebih rendah dibanding anak yang lebih banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan.

Paparan sinar matahari membantu pelepasan dopamin di retina, yang dipercaya berperan dalam memperlambat pemanjangan bola mata penyebab utama miopia.

 

5. Kurang Istirahat untuk Mata

Mata, seperti tubuh lainnya, butuh istirahat. Terlalu lama fokus pada satu titik (seperti layar atau buku) tanpa jeda membuat otot mata tegang.

Kebiasaan baik seperti aturan 20-20-20 sangat disarankan: setiap 20 menit, alihkan pandangan ke sesuatu yang berjarak 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Ini membantu mengendurkan otot mata dan mencegah kelelahan.

 

6. Pertumbuhan Bola Mata yang Tidak Normal

Secara medis, miopia terjadi karena bentuk bola mata yang terlalu panjang atau kornea yang terlalu melengkung, sehingga cahaya yang masuk ke mata tidak fokus tepat di retina, tapi di depannya. Akibatnya, objek yang jauh terlihat buram.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh genetik, tapi juga bisa dipicu oleh kebiasaan buruk dalam penggunaan mata sehari-hari, terutama saat masa pertumbuhan.

 

Mata minus bukan sekadar masalah penglihatan, tapi juga bisa memengaruhi kualitas hidup jika tidak ditangani dengan baik. Mengenali penyebabnya adalah langkah awal untuk mencegah dan mengendalikan kondisi ini.

Jadi, mulai sekarang, coba evaluasi kebiasaanmu, apakah sudah memberi waktu istirahat untuk mata? Apakah cukup beraktivitas di luar ruangan? Dan yang tak kalah penting, rutin periksa mata ke dokter, terutama jika kamu atau anakmu mulai mengeluh soal penglihatan.

Menjaga mata itu investasi jangka panjang. Karena melihat dengan jelas bukan hal sepele itu kebutuhan utama dalam menjalani hidup sehari-hari.