Tidur 8 Jam Tetap Mengantuk di Pagi Hari? Ini Penyebabnya

Zodiak yang Bisa Tidur
Sumber :
  • freepik

Olret – Sudah tidur delapan jam semalam, tapi tubuh masih terasa berat saat bangun? Kepala rasanya penuh, kelopak mata enggan terbuka, dan semangat untuk memulai hari pun belum terkumpul. Banyak orang mengira bahwa tidur selama delapan jam otomatis akan membuat tubuh segar, padahal nyatanya tidak selalu begitu.

Durasi tidur memang penting, tapi kualitas tidur dan kebiasaan sehari-hari juga memainkan peran besar dalam menentukan seberapa bugar kita saat bangun pagi. Berikut beberapa penyebab umum yang bisa membuatmu tetap mengantuk meski tidurmu cukup panjang.

 

1. Tidur Tidak Nyaman atau Sering Terganggu

Tidur delapan jam tidak berarti tidurmu nyenyak. Bisa saja tubuh memang terbaring cukup lama, tapi sepanjang malam sering terbangun, terganggu suara, cahaya, atau merasa tidak nyaman karena suhu ruangan atau posisi tidur yang kurang tepat.

Untuk mendukung tidur yang lebih berkualitas, kamu bisa mulai dengan menciptakan suasana kamar yang tenang dan nyaman. Gunakan tirai yang menghalangi cahaya berlebih, atur suhu ruangan agar tidak terlalu panas atau dingin, dan hindari paparan layar sebelum tidur.

 

2. Tidak Selaras dengan Ritme Sirkadian Tubuh

Tubuh manusia bekerja mengikuti jam biologis atau ritme sirkadian. Tidur larut malam meskipun tetap delapan jam, tidak selalu memberi efek segar karena tidak sesuai dengan siklus alami tubuh.

Menyesuaikan waktu tidur agar lebih konsisten setiap hari, termasuk di akhir pekan, bisa membantu tubuh lebih mudah memasuki fase tidur dalam yang restoratif. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah bangun dengan rasa segar.

 

3. Bangun di Fase Tidur yang Salah

Terkadang rasa mengantuk di pagi hari muncul karena kamu terbangun di tengah fase tidur dalam. Ini disebut sleep inertia fase saat otak belum sepenuhnya sadar dan tubuh masih ingin terus tidur.

Memperhatikan waktu tidur dan bangun secara konsisten bisa mengurangi kemungkinan bangun di fase yang “berat” ini. Beberapa orang juga terbantu dengan alarm yang bekerja berdasarkan siklus tidur, agar tubuh terbangun di saat yang paling ringan.

 

4. Minim Aktivitas Fisik di Siang Hari

Kurangnya aktivitas fisik justru bisa membuat tubuh terasa lemas, bahkan setelah tidur cukup. Saat tubuh kurang bergerak, sirkulasi darah menurun dan metabolisme melambat, yang bisa memengaruhi energi kita saat bangun pagi.

Aktivitas ringan seperti jalan kaki, naik turun tangga, atau stretching harian bisa membantu meningkatkan energi dan membuat tubuh lebih siap menghadapi pagi esok.

 

5. Kebiasaan Sebelum Tidur yang Kurang Sehat

Konsumsi makanan berat atau minuman berkafein terlalu dekat dengan waktu tidur bisa mengganggu proses istirahat. Begitu juga dengan kebiasaan menatap layar ponsel atau laptop di tempat tidur yang membuat otak tetap aktif saat seharusnya mulai tenang.

Menjaga pola makan dan mengatur waktu istirahat gadget bisa membantu otak dan tubuh lebih mudah memasuki mode tidur. Rutinitas ringan seperti membaca buku atau mandi air hangat bisa jadi pilihan.

 

6. Kemungkinan Masalah Kesehatan yang Perlu Dicermati

Jika rasa kantuk berlebihan di pagi hari berlangsung terus-menerus, meski semua kebiasaan sudah diperbaiki, ada baiknya mengecek kondisi kesehatan secara lebih menyeluruh. Gangguan tidur seperti sleep apnea, masalah hormon, anemia, atau gangguan mood bisa menjadi faktor yang mengganggu kualitas tidur tanpa disadari.

Konsultasi dengan tenaga medis bisa jadi langkah awal untuk mendapatkan solusi yang lebih tepat dan personal.

 

Tidur selama delapan jam memang ideal secara teori, tapi tubuh manusia tidak hanya membutuhkan durasi melainkan juga kualitas, ritme yang konsisten, dan kebiasaan penunjang yang sehat. Mengubah sedikit pola tidur dan rutinitas harian bisa membawa perubahan besar pada cara kamu merasa di pagi hari.

Karena tidur yang cukup bukan sekadar soal berapa jam kamu memejamkan mata, tapi bagaimana tubuhmu benar-benar beristirahat.