6 Tips yang Bisa Membantu Berhenti Merenung

Ilustrasi Merenung
Sumber :
  • Pexels/Engin Akyurt

2. Rencanakan dan ambil tindakan

Daripada mengulangi pikiran negatif yang sama berulang kali, bagilah pikiran kamu menjadi bagian-bagian kecil dan buatlah rencana tindakan untuk mengatasinya, seperti:

Tuliskan di selembar kertas. Buatlah sespesifik mungkin sambil tetap realistis dengan ekspektasi kamu.

Setelah membuat rencana, ambil satu langkah kecil untuk mengatasi masalah tersebut. Lalu, jika Kamu sudah siap, ambil langkah berikutnya.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengganggu perenungan kamu. Ini mungkin membantu kamu bergerak maju dalam mengatasi kekhawatiran, dan juga membuat merasa lebih terkendali.

3. Cari tahu apa yang bisa dan tidak bisa Kamu ubah

Perenungan sering kali berasal dari pengalaman negatif sebelumnya. Semisal, jika kamu tidak mendapatkan pekerjaan itu, bisakah Kamu mengubah resume kamu dan mencoba lagi? Jika kamu melakukan kesalahan atau mengalami pengalaman buruk, dapatkah kamu mengambil langkah untuk mencegah hal tersebut terjadi lagi? Jika kamu memang tidak bisa mengubah sesuatu, mungkin kamu tidak perlu khawatir.

4. Ganti tempat

Cobalah menghabiskan waktu di tempat di mana kamu pernah bahagia sebelumnya. Mungkin itu adalah tempat terdekat di mana kamu dapat berjalan-jalan, minum kopi, atau duduk-duduk di taman sebentar.

5. Tinjau kembali pemikiran kamu dan dapatkan perspektif

Kita sering merenung ketika kita berpikir kita telah melakukan kesalahan, berbicara sembarangan, atau yakin bahwa kita bertanggung jawab atas sesuatu yang buruk yang telah terjadi. Jika kamu dapat menempatkan suatu pemikiran ke dalam perspektif, kamu mungkin menganggapnya tidak akurat.

Jika Kamu melakukan kesalahan di tempat kerja, misalnya, ada baiknya kamu:

Pertimbangkan dampak kesalahan yang Kamu rasakan pada kenyataannya.

Ingat-ingatlah kapan hal seperti ini pernah terjadi sebelumnya dan bagaimana hasilnya.

Ambil langkah-langkah untuk mengakui dan memperbaiki kesalahan tersebut.

Minta maaf, jika perlu.

Ingatlah bahwa setiap orang membuat kesalahan, dan lebih baik menyelesaikannya lebih awal jika memang perlu diselesaikan.

6. Sesuaikan kembali tujuan hidup kamu

Perfeksionisme dan penetapan tujuan yang tidak realistis dapat menimbulkan ketakutan atau persepsi kegagalan, dan hal ini dapat menimbulkan perenungan.