9 Tips Menghindari Alergi Kondom Demi Kehidupan Seks yang Sehat

Tips Menghindari Alergi Kondom
Sumber :
  • freepik.com

4. Keputihan

Alergi kondom dapat menyebabkan perubahan pada keputihan. Wanita mungkin merasakan adanya peningkatan cairan atau perubahan konsistensi, bau, atau warna, yang dapat mengindikasikan respons peradangan.

5. Nyeri saat berhubungan badan

Iritasi akibat alergi lateks dapat membuat hubungan seksual terasa menyakitkan atau tidak nyaman bagi wanita. Anda mungkin merasakan nyeri di sekitar area genital yang dapat mengganggu kenikmatan seksual.

6. Kemerahan dan peradangan

Peradangan pada jaringan vagina dapat terjadi akibat alergi lateks, sehingga menyebabkan kemerahan dan nyeri. Peradangan ini mungkin meluas melampaui area genital dan menyebabkan ketidaknyamanan pada kulit di sekitarnya.

7. Gejala pernafasan

“Meskipun hal ini jarang terjadi, beberapa orang mungkin mengalami bersin, robek, dan mengi ketika partikel lateks mengudara,” menurut Dr Kulkarni.

Jika Anda menduga Anda memiliki alergi kondom, penting untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.

Bagaimana cara mengatasi alergi kondom?

Jika Anda didiagnosis alergi kondom, ada pilihan alternatif yang tersedia:

1. Berkomunikasi dengan pasangan

Komunikasi terbuka dengan pasangan tentang alergi Anda sangatlah penting. Diskusikan pilihan alternatif untuk perlindungan dan tindakan pencegahan yang diperlukan untuk memastikan kedua pasangan merasa nyaman dan aman selama aktivitas seksual.

Anda berdua dapat mendiskusikan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh produk tertentu dan alternatif lain apa yang dapat Anda coba.

2. Kondom non-lateks

Ada berbagai pilihan kondom non-lateks di pasaran, seperti yang terbuat dari poliuretan, dan sama efektifnya melawan IMS dan kehamilan yang tidak diinginkan.

3. Kondom membran alami

Beberapa orang dengan alergi lateks mungkin menoleransi kondom membran alami yang terbuat dari usus domba. Namun, penting untuk diingat bahwa kondom ini tidak melindungi terhadap semua IMS, termasuk HIV.

4. Hindari iritasi tambahan

Beberapa pelumas, spermisida, atau bahan tambahan pada kondom dapat memperburuk reaksi alergi. Pilihlah kondom tanpa tambahan spermisida atau pelumas, atau pilih alternatif hipoalergenik.

Selain itu, hindari penggunaan pelumas berbahan dasar minyak pada kondom lateks, karena dapat menurunkan kualitas bahan dan meningkatkan risiko kerusakan.

5. Metode penghalang lainnya

Jika kondom terus menimbulkan ketidaknyamanan atau reaksi alergi akibat alergi lateks, Anda dapat mempertimbangkan metode kontrasepsi penghalang lainnya, seperti kondom wanita, diafragma, atau penutup serviks.