Cicil iPhone Worth It? Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Memutuskan!
- Youtube
Olret – Buat anak muda usia 20-30 tahun, punya iPhone terbaru bisa jadi impian. Tapi dengan harga yang makin tinggi, banyak yang akhirnya memilih opsi cicilan biar tetap bisa upgrade tanpa harus langsung keluar duit banyak. Pertanyaannya, Cicil iPhone worth it atau malah bikin kantong jebol? Yuk, kita bahas pertimbangannya!
1. Sesuaikan dengan Kebutuhan dan Bukan Sekadar Gengsi
Jujur deh, kamu butuh iPhone untuk pekerjaan dan produktivitas, atau cuma buat gaya? Kalau memang menunjang pekerjaan seperti content creator, desain, atau bisnis online, cicilan bisa jadi investasi yang masuk akal. Tapi kalau cuma buat gengsi, bisa-bisa malah jadi beban finansial.
Selain itu, perhatikan juga fitur yang benar-benar kamu perlukan. Misalnya, kalau kamu hanya butuh iPhone untuk sosial media dan komunikasi standar, membeli model terbaru dengan harga selangit mungkin tidak sepadan. Coba pikirkan kembali apakah fitur baru yang ditawarkan benar-benar akan meningkatkan produktivitasmu atau hanya sekadar tambahan yang tidak terlalu signifikan.
2. Perhatikan Bunga dan Tenor Cicilan
Sebelum ambil cicilan, cek dulu suku bunga dan tenor pembayaran. Beberapa bank atau layanan kredit menawarkan cicilan 0%, tapi ada juga yang membebankan bunga cukup besar. Semakin lama tenor cicilan, semakin besar total yang harus dibayar. Jadi, hitung baik-baik biar nggak rugi di akhir.
Kamu juga perlu mempertimbangkan biaya tambahan lain, seperti administrasi dan asuransi yang mungkin diterapkan oleh penyedia cicilan. Jangan sampai total harga yang kamu bayar lebih mahal dari harga asli iPhone itu sendiri.
3. Pastikan Cicilan Tidak Melebihi 30% Penghasilan Bulanan
Aturan finansial yang sehat menyarankan cicilan tidak boleh lebih dari 30% penghasilan bulanan. Kalau gaji kamu Rp 10 juta per bulan, cicilan iPhone idealnya nggak lebih dari Rp 3 juta per bulan. Kalau lebih dari itu, bisa berisiko mengganggu kebutuhan lain.
Selain itu, ingat bahwa kamu masih memiliki pengeluaran lain seperti kebutuhan pokok, transportasi, tabungan, dan dana darurat. Jangan sampai cicilan iPhone mengorbankan aspek keuangan lainnya.
4. Nilai Depresiasi iPhone Masih Bagus
Salah satu keuntungan iPhone adalah harga jual kembalinya yang tetap tinggi dibanding Android. Jadi kalau kamu berniat mengganti iPhone dalam beberapa tahun ke depan, kemungkinan besar masih bisa dijual dengan harga yang lumayan. Namun, tetap saja, setiap gadget mengalami depresiasi, dan penting untuk mempertimbangkan apakah kamu bisa menanggung potensi kerugiannya.
5. Apakah Ada Alternatif Lebih Murah?
Kalau cicilan terlalu membebani, coba pertimbangkan beli model iPhone yang lebih lama atau cari opsi second dengan kondisi yang masih bagus. iPhone keluaran tahun sebelumnya masih sangat layak dipakai dan harganya lebih bersahabat.
Selain itu, ada juga pilihan lain seperti membeli langsung dengan menabung terlebih dahulu. Ini bisa menjadi solusi lebih sehat secara finansial dibandingkan berkomitmen pada cicilan dalam jangka panjang.
Cicil iPhone bisa jadi pilihan yang worth it kalau benar-benar butuh dan finansialmu siap. Tapi kalau cuma buat gaya atau dipaksakan tanpa perhitungan matang, bisa jadi beban keuangan yang nggak perlu.
Jadi, sebelum memutuskan, tanyakan ke diri sendiri: butuh atau cuma pengen? Dengan perencanaan yang matang, kamu bisa tetap memiliki iPhone impian tanpa harus mengorbankan kestabilan finansial.