Sastra Jendra: Kisah Tukang Pijat yang Menaklukkan Raja Iblis dalam Dirinya

Sastra Jendra
Sumber :
  • Youtube Malam Mencekam

Olret –  Di balik aroma minyak urut dan senyum ramah, tersimpan kisah pertempuran spiritual yang mengguncang jiwa seorang tukang pijat biasa bernama Mas Marcel.

RedMagic 11 Pro Resmi Dirilis Global: Desain Mirip Galaxy S25 Ultra, Performa Monster

Ia adalah pemegang rahasia kuno yang dikenal sebagai Sastra Jendra—sebuah ajian sakti yang sebagian orang menjulukinya sebagai "Mahkota Raja Iblis."

Kisah ini bukan sekadar tentang kesaktian, tetapi tentang harga dari sebuah kekuatan dan perjalanan berat untuk menemukan kedamaian sejati.

Vivo Siap Hadirkan Duo Fotografi Kelas Menengah

Warisan Gaib dari Abah Akung

Perjalanan Mas Marcel dimulai ketika temannya, Isal, memperkenalkannya pada Abah Akung, seorang guru spiritual misterius. Di tengah keris, guci, dan topeng ritual di rumah Abah yang berpendar merah redup, Mas Marcel—yang hanya pengamal ilmu kebatinan ringan—dinyatakan sebagai sosok yang telah lama dinanti.

OnePlus Ace 6 Turbo, Calon Raja Baru Kelas Menengah dengan Performa Flagship

"Marcel, Abah sudah lama menunggu orang yang pantas menuruni ilmu ini. Ilmu Sastra Jendra hanya akan memilih satu di antara seribu. Kau yang terpilih.”

Dengan ritual yang mendebarkan, Mas Marcel menerima ijazah Sastra Jendra. Tubuhnya dilalap panas selama 45 menit, seolah terbakar dari dalam, sebelum dinetralkan dengan air kendi. Sejak saat itu, ia bukan lagi Mas Marcel yang dulu.

Ujian Pertama di Sungai Tangkil: Jin yang Ketakutan

Malam berikutnya, Mas Marcel mencoba ajiannya di pinggir sungai Tangkil. Saat bermeditasi, tubuhnya bergetar hebat, dan energi panas yang luar biasa memancar. Dari pepohonan, bermunculanlah makhluk-makhluk gaib yang selama ini merajai sungai—kuntilanak, genderuwo, dan botak hijau.

Namun, alih-alih menyerang, para jin itu kabur ketakutan.

“Mereka lari semua, ngikik, menjerit, hilang ke udara,” kenangnya.

Mas Marcel pun sadar, ilmu yang diwarisinya ini adalah kekuatan yang jauh melampaui batas kewajaran.

Pertarungan Melawan Nini Lingga dan Kebangkitan Santaka

Ketenaran Mas Marcel sebagai penyembuh gaib menyebar cepat. Puncaknya terjadi di Cirebon Utara, saat ia dipanggil untuk menghadapi Nini Lingga, makhluk bertaring dari Gunung Ciremai yang merasuki Bu Lilis.

Pertarungan gaib itu berlangsung sengit. Nini Lingga memanggil dua pengawalnya, Jin Badak dan Jin Bertanduk Merah, untuk menyerang Mas Marcel. Namun, di saat terdesak, Ajian Sastra Jendra di tubuhnya menyala secara otomatis.

Dari tangannya, keluar semburan energi panas bercahaya merah yang membuat ketiga makhluk itu terpental jauh dan lenyap. Saat itulah, sebuah sosok besar memperkenalkan diri: Santaka, jin tua yang telah lama menjadi penjaga abadi Ajian Sastra Jendra. Mas Marcel telah mendapatkan pelindung, sekaligus tuannya.

Pengkhianatan dan Pertarungan Iman

Kekuatan besar membawa bayangan gelap. Malam-malam Mas Marcel dipenuhi gangguan, mulai dari suara langkah di atap hingga makhluk hitam yang mengawasinya. Ketika ia memutuskan untuk kembali pada salat dan membaca Al-Qur’an, Sang Pelindung murka.

“Kau pengkhianat! Aku yang melindungimu, tapi kau berpaling dari perjanjianku!”

Pertarungan spiritual terhebat terjadi di rumahnya sendiri. Rumah berguncang, tubuh Mas Marcel dilanda panas, namun ia bertahan dengan istighfar dan salat tobat. Ia menyaksikan sendiri Santaka menjerit kepanasan hingga akhirnya menyerah. Mas Marcel berjanji meninggalkan dunia ilmu hitam selamanya.

Cahaya Setelah Badai: Sastra Jendra yang Dicabut

Ujian terakhir datang dalam bentuk musibah. Sambaran petir pada pohon di dekatnya membuat Mas Marcel pingsan. Dalam ketidaksadarannya, ia mendengar suara lembut yang berkata:

“Kamu sudah cukup jauh berjalan. Kini kembalilah ke jalan yang benar. Ilmu itu bukan milikmu.”

Saat sadar, Mas Marcel merasa lemah, namun anehnya, tubuhnya terasa ringan. Ia sadar, Sastra Jendra telah 'copot' dari badannya. Semua kekuatan gaibnya lenyap.

Namun, ia tidak sedih.

“Anehnya, saya malah merasa lebih damai dari sebelumnya.”

Kini, Mas Marcel tetap menjadi tukang pijat. Ia masih membantu orang yang kerasukan, namun bukan lagi dengan mantra Sastra Jendra, melainkan dengan kekuatan bacaan Al-Fatihah dan dzikir. Keris emas kecil peninggalan masa lalu disimpannya, bukan sebagai sumber ilmu, melainkan sebagai pengingat abadi akan pilihan antara kegelapan dan kedamaian sejati.

Tonton versi lengkap kisah ini di Youtube Malam Mencekam.