Menguak Tirai Gelap: Pesugihan, Tuyul, dan Kerajaan Monyet dalam Kisah Nyata

Pesugihan Tuyul
Sumber :
  • Youtube

Olret – Seorang sopir angkot, Pak Anton, hidup dalam ketakutan. Istrinya, Bu Eli, yang dulu dikenal sebagai ibu rumah tangga biasa, kini memiliki perilaku aneh. Dengan tatapan kosong, dia sering mengambil palu atau pisau, berniat menyerang suaminya.

Tragedi Sahabat Sejak Kecil: Kisah Pesugihan yang Merenggut Nyawa dan Harapan

Alasannya sungguh tak masuk akal: dengan melakukan itu, kekayaan akan datang. Apa yang sebenarnya terjadi pada Bu Eli?

Perubahan drastis ini bermula saat Bu Eli mengikuti rombongan ziarah. Namun, tempat yang mereka kunjungi bukanlah makam ulama, melainkan sebuah situs pesugihan yang dijaga oleh dua ekor kera gaib.

Pewaris Ajian Rawarontek, Kisah Mistis Turunan Ketujuh

Sejak saat itu, Bu Eli merasa didorong oleh kekuatan tak terlihat untuk mencari jalan pintas menuju kekayaan, terlepas dari konsekuensi yang mengerikan.

Saat Ruqyah Dimulai, Kegelapan Merayap

 

Pengacara yang Mati Suri : Kisah Nyata Melawan Santet Paling Mematikan

Kisah ini diungkap oleh Kang Oman, seorang praktisi ruqyah non-komersil, yang diminta oleh sahabatnya, Pak Asep, untuk membantu keluarga Pak Anton.

Ruqyah dilakukan di lantai 4 sebuah ruko. Begitu Kang Oman menyentuh tangan Bu Eli, listrik di seluruh bangunan padam. Dalam kegelapan, kekacauan pecah. Banyak orang di lantai bawah kesurupan, bertingkah laku seperti monyet.

Saat listrik kembali menyala, terlihat sosok besar menyerupai monyet dengan mata merah menyala di belakang Bu Eli. Makhluk itu mengaku telah mengikat Bu Eli dengan "kontrak" selama tujuh tahun, sebagai imbalan atas kekayaan yang dia dapatkan.

Makhluk itu menolak melepaskan Bu Eli kecuali ada tumbal pengganti. Namun, Kang Oman menolak mentah-mentah dan berhasil memindahkan makhluk itu ke sebuah pohon melinjo, sesuai dengan kesepakatan yang dibuat.

 

Terbongkar: Kotak Uang Gaib dan Penghasilan Rp5 Juta Sehari

 

Setelah kondisinya membaik, Bu Eli akhirnya mengaku. Ia terjerat hutang ratusan juta rupiah, yang mendorongnya untuk mencari jalan pintas. Ia mendapatkan sebuah "kotak uang" yang tampak biasa, namun memiliki rahasia di dalamnya.

Lapisan atas berisi uang hasil penjualan warung sembako miliknya, sedangkan lapisan bawah berisi uang gaib yang di-generate dengan bantuan bunga saga dan menyan sebagai "pemancing."

Tidak heran, warung sembako Bu Eli menghasilkan Rp5 juta per hari—sebuah angka yang sangat tidak masuk akal untuk warung kecil di lingkungannya. Dengan penghasilan instan ini, Bu Eli berhasil membeli mobil dan rumah senilai Rp600 juta dalam kurun waktu empat tahun. Namun, kekayaan itu datang dengan bayaran yang mahal.

 

Cerita Berulang: Tuyul dan Kendi di Semarang

 

Tak lama setelah kasus Bu Eli, Kang Oman kembali menangani kasus serupa di Semarang. Korbannya adalah Bu Suti, seorang wanita yang mengalami penurunan berat badan drastis dan tidak bisa bangun dari tempat tidur. Saat melakukan ruqyah, Kang Oman menemukan sebuah kendi besar di dekat kamar mandi.

Kendi itu adalah "rumah" tuyul peliharaan Bu Suti. Tuyul tersebut mengaku tidak pernah diberi makan selama empat tahun, meskipun terus menerus diminta untuk mencari uang.

Seperti Bu Eli, warung Bu Suti juga mendapatkan uang tak wajar—ratusan ribu rupiah per hari, padahal tidak ada pembeli yang signifikan. Setelah kendi itu dibuang ke laut, kondisi Bu Suti berangsur pulih.

 

Jebakan Pesugihan: Kontrak yang Mengikat Nyawa

 

Dalam kedua kasus ini, satu hal yang sama-sama terungkap adalah adanya kontrak antara manusia dengan makhluk gaib. Kontrak Bu Eli yang seharusnya berjalan tujuh tahun, dapat diputus karena ia baru menjalaninya selama empat tahun. Pemutusan itu berhasil setelah ia mengembalikan semua barang yang diperoleh dari hasil pesugihan.

Namun, Kang Oman memberikan peringatan keras. Tidak semua kontrak bisa diputus. Dalam beberapa kasus, perjanjian itu mengikat hingga nyawa melayang. Pelaku pesugihan bisa meninggal sebelum sempat bertaubat, terperangkap dalam pilihan gelap yang dibuatnya.

Dalam ajaran Islam, pesugihan termasuk perbuatan syirik—menyekutukan Tuhan—yang tidak akan diampuni. Kisah-kisah ini menjadi pengingat bahwa kekayaan instan yang ditawarkan pesugihan hanyalah ilusi.

Jalan yang benar adalah mencari rezeki dengan cara yang halal, melalui kerja keras dan doa. Sebab, setiap pilihan gelap pasti membawa bayangan panjang yang tak akan pernah hilang.

Apa pendapatmu tentang kisah-kisah pesugihan ini?

Catatan redaksi: Cerita ini disadur dari kisah nyata yang diunggah di kanal YouTube Malam Mencekam. Nama, lokasi, dan detail lain mungkin telah diubah untuk kepentingan narasi. Konten ini bertujuan sebagai hiburan dan tidak menganjurkan praktik spiritual yang dijelaskan di dalamnya.