FIFA Denda Indonesia 25.000 Dolar Amerika, Batasi Jumlah Penonton!

FIFA Denda Indonesia
Sumber :
  • bola

Olret – Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) mendenda Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) atas perilaku diskriminatif para penggemar selama pertandingan melawan Bahrain di babak kualifikasi ketiga Piala Dunia 2026.

Pertandingan pada 25 Maret berakhir dengan kemenangan Indonesia 1-0. Stadion Gelora Bung Karno juga menarik 69.599 penonton.

Namun, FIFA menetapkan bahwa sekitar 200 hingga 300 penggemar tuan rumah meneriakkan slogan-slogan xenofobia dan kebencian terhadap Bahrain, pada menit ke-80. Hingga hari ini, 11 Mei, PSSI menerima surat hukuman dari FIFA.

Berita Transfer Terkini : MU Naikkan Tawaran Mbeumo, Napoli Tolak Tawaran Al Hilal untuk Osimhen

PSSI harus membayar denda sebesar USD 25.000  atau setara dengan Rp650 juta. Selain itu, PSSI juga harus memangkas 15% kapasitas stadion pada laga selanjutnya melawan China di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia, 5 Juni mendatang.

Stadion Utama Gelora Bung Karno yang berkapasitas 77.193 penonton harus memangkas sekitar 11.500 penonton, terutama di dua tribun di belakang gawang.

Baru Saja Lolos ke Kualifikasi Piala Dunia, Bintang Indonesia Hadapi Jepang

Anggota Dewan Exco PSSI Arya Sinulingga mengatakan FIFA masih terbuka bagi Indonesia untuk mengisi kekosongan tersebut. Syaratnya, penggemar harus berasal dari kelompok antidiskriminasi.

"Kami harus memberikan rencana kepada FIFA 10 hari sebelum pertandingan," kata Sinulingga kepada Bola.

5 Tim Asia yang Berhak ke Putaran Final Piala Dunia 2026

"Pemotongan kapasitas sebesar 15% dapat diisi dengan komunitas antidiskriminasi, komunitas khusus seperti keluarga dan harus memasang spanduk antidiskriminasi."

Ini adalah kedua kalinya suporter Indonesia membuat masalah saat tim mereka bertanding melawan Bahrain. Pada leg pertama tandang pada 10 Oktober 2024, Indonesia bermain imbang 2-2 pada menit akhir injury time.

Setelah itu, banyak orang Indonesia yang menyerang situs web Persatuan Sepak Bola Bahrain (BFA), menyerang anggota tim dan wasit Oman Ahmed Al Kaf.

Kejadian tersebut menyebabkan BFA mengirimkan petisi kepada FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) yang meminta agar pertandingan tandang melawan Indonesia dipindahkan ke tempat netral. Namun, usulan itu ditolak.

PSSI telah memastikan keamanan dan kondisi terbaik bagi tim tamu saat penyambutan pada 25 Maret. Namun, ekstremisme sebagian suporter membuat tim tuan rumah terus dirugikan.

Sebelumnya, Indonesia juga pernah mengalami larangan pembatasan penonton untuk masuk ke dalam stadion, pasca tragedi berdesak-desakan di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 133 orang, pada Oktober 2022 lalu. Setelah itu, stadion-stadion di Indonesia sempat menjalani masa di mana mereka hanya boleh menerima penonton maksimal 50% dari kapasitas stadion.

Pengurangan jumlah penggemar sedikit banyak berdampak pada Indonesia menjelang pertandingan penentu melawan China di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia.

Lawan berada di dasar klasemen Grup C dengan enam poin, tetapi hanya tertinggal tiga poin dari Indonesia. Jika menang, China masih mempunyai peluang untuk bersaing memperebutkan posisi keempat, yang berarti tempat di babak kualifikasi keempat.