Ratusan Murid Pintar SMAN 1 Mempawah Terancam Gagal Mengikuti SNBP 2025 karena Kelalaian Guru yang Hobi Main TikTok

guru SMAN 1 Mempawah lalai mendaftar PDSS SNBP 2025
Sumber :
  • istimewa

Olret VIVA–Kabar tidak mengenakkan mencuat dari dunia pendidikan Indonesia. Ratusan murid pintar SMAN 1 Mempawah, Kalimantan Barat, terancam gagal mengikuti SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi) 2025 untuk masuk Perguruan Tinggi, karena kelalaian seorang guru yang menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah (Waka) Kurikulum.

Liga Champions Menggemparkan Dengan Mahakarya Solo Ala Son Heung-min

Waka Kurikulum SMAN 1 Mempawah lalai mendaftarkan data 115 murid yang akan mengikuti SNBP ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) hingga batas waktu pendaftaran pada 31 Januari 2025.

Padahal Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Barat sudah berulang kali mengingatkan kepada perwakilan sekolah di provinsi tersebut agar segera mengisi PDSS untuk keperluan SNBP. 

Courtois: "Real Terlalu Buruk, Sementara Liverpool Sangat Bagus"

Jangka waktu pendaftaran PDSS pun cukup panjang, dari tanggal 9 hingga 31 Januari 2025. 

Sekolah-sekolah lain di wilayah provinsi Kalimantan Barat tidak mengalami masalah dalam proses pendaftaran PDSS. Hanya terjadi di SMAN 1 Mempawah.

Mikel Arteta Hanya Memberikan Pujian Kepada Pemain Muda Berbakat Arsenal

Karena terancam gagal ikut SNBP 2025, ratusan murid SMAN 1 Mempawah didampingi orang tua melakukan demonstrasi di sekolah pada Senin pagi (3/2/2025).

Siswa dan orang tua yang berdemonstrasi menuntut pihak sekolah bertanggung jawab atas kesalahan dalam pengisian PDSS yang mengakibatkan mereka tidak dapat mengikuti SNBP 2025.

Dari video viral yang beredar, siswa yang menuntut pertanggungjawaban sekolah tampak kompak mengenakan pakaian serba warna hitam sembari membawa berbagai spanduk berisi pesan protes. Terlihat Isak tangis dan air mata dari sejumlah siswa. 

Waka Kurikulum SMAN 1 Mempawah yang diketahui bernama Febrini, dalam video menemui siswa yang demo, dan mengaku bersalah atas kejadian tersebut.

"Secara pribadi saya meminta maaf kepada para siswa dan saya mengaku bersalah," ucap Febrini dalam video viral.

Febrini lalu menyampaikan kompensasi kepada murid yang dirugikan sebagai bentuk tanggung jawab sekolah. SMAN 1 Mempawah akan membiayai bimbingan belajar kepada para siswa yang berhak untuk mengikuti tes masuk ke perguruan tinggi.

"Solusi yang diberikan, sekolah akan membiayai untuk siswa eligible mengikuti bimbingan GO (Ganesha Operation) selama 3 bulan," ujar Febrini yang terpantau cukup aktif membuat video TikTok saat proses mengajar di sekolah.

Halaman Selanjutnya
img_title