Ivan Zamorano Kritik Lamine Yamal, Puji Pedri Sebagai Teladan Barcelona

Lamine Yamal
Sumber :

Olret – Mantan penyerang Real Madrid, Ivan Zamorano, memicu kontroversi dengan menyatakan bahwa bintang muda Barcelona, Lamine Yamal, “tidak memiliki esensi atau jiwa” seorang pemain Real Madrid. Zamorano menilai winger berusia 18 tahun itu belum layak berseragam Los Blancos, sementara ia memuji Pedri sebagai fenomena dan menyerukan Barcelona untuk membimbing Yamal lebih baik di tengah sorotan akhir-akhir ini.

Yamal Bersinar, Barca Masih Kecewa Kehilangan Poin di Liga Champions

Yamal dinilai tak sesuai standar Madrid
Zamorano menegaskan kritiknya terhadap Yamal, mengatakan: “Saya tidak akan menandatangani Lamine Yamal untuk Real Madrid. Dia bintang, tapi dia tidak mencerminkan esensi atau jiwa seorang pemain Real Madrid.”

Mantan pemain asal Chile ini menilai Yamal sebagai pemain berbakat yang kurang matang dan belum menunjukkan karakter yang diharapkan di Santiago Bernabeu. Pernyataannya muncul di tengah sorotan terhadap sikap dan profesionalisme sang remaja setelah beberapa pekan yang penuh gejolak di dalam dan luar lapangan.

Kembalinya Lewandowski Jadi Angin Segar bagi Barcelona

Pedri dianggap contoh ideal
Dalam wawancara dengan El Chiringuito melalui El Cafelito, Zamorano membandingkan Yamal dengan gelandang Barcelona, Pedri, yang menurutnya mencerminkan kerendahan hati dan kelas yang sempurna.

“Saya akan menandatangani Pedri, dia bintang dan fenomena... dan tanpa berkata sepatah kata pun. Dia rendah hati, bersahaja, dan hanya berbicara bila perlu. Pedri memiliki esensi dan jiwa Real Madrid,” jelasnya.

Kembalinya Lewandowski Jadi Angin Segar bagi Barcelona

Zamorano, yang membela Los Blancos antara 1992 dan 1996, menekankan bahwa pemain Madrid harus mencerminkan “kelas dan budaya” klub. “Real Madrid adalah tim dengan kelas dan budaya, dan pemain yang bermain untuk Madrid harus mewakili itu. Saya tidak pernah mendengar Messi mengatakan bahwa Real Madrid mencuri, dan dia adalah yang terbaik di dunia,” tambahnya.

Komentarnya merujuk pada streaming Twitch Yamal sebelum Clasico, ketika remaja itu membuat kontroversi dengan mengomentari: “Ya, tentu saja, mereka mencuri, mereka mengeluh.” Pernyataan ini dikabarkan membuat beberapa pemain Madrid kesal dan menambah kritik terhadap kedewasaan Yamal.

Barcelona diminta membimbing Yamal
Meski mengkritik, Zamorano memberi saran bagi Barcelona agar Yamal tetap berkembang. “Mereka harus mencoba membimbing Lamine Yamal. Dengan begitu dia hanya akan menjadi pemain hebat. Pemain yang meninggalkan warisan lahir dari jenis yang berbeda,” ujarnya.

Yamal sendiri tengah menghadapi masalah di dalam dan luar lapangan. Ia berjuang dengan cedera selangkangan yang kambuh, mendapat tekanan media setelah putus dengan penyanyi Nicki Nicole, dan terlibat perselisihan dengan kapten Real Madrid, Dani Carvajal, pada akhir Clasico baru-baru ini yang dimenangkan Madrid 2-1.

Pelatih Barcelona, Hansi Flick, yang tetap mendukung sang remaja secara terbuka, menanggapi kondisi kebugarannya usai kemenangan 3-1 atas Elche. “Dia harus mengelola cederanya; dia disiplin. Dia harus berlatih, menjalani perawatan... dia melakukannya. Saya tidak bisa bilang cederanya sudah sembuh; itu datang dan pergi. Dan dia harus mengelolanya,” ujar Flick.

Fokus Barcelona kini ke pertandingan melawan Brugge
Barcelona kini kembali fokus ke sepak bola saat bersiap menghadapi Club Brugge di Liga Champions. Raksasa Catalan saat ini berada di peringkat kesembilan di klasemen grup dan akan berusaha meraih kemenangan penting untuk memperkuat peluang lolos sebelum menghadapi Celta Vigo di La Liga.

Tertinggal lima poin dari pemimpin klasemen Real Madrid, tim besutan Flick berada di bawah tekanan untuk memperkecil jarak sebelum jeda internasional. Dengan jadwal padat, pelatih asal Jerman itu mengandalkan para pemain muda termasuk Yamal, yang sudah mencetak empat gol dari sembilan laga musim ini, untuk menemukan ritme kembali dan menstabilkan performa klub pada fase penting musim ini.