Yamal Menghadapi Mimpi Buruk yang Mengerikan Setelah Pertandingan Melawan Real Madrid
- FootballTransfer
Olret – Lamine Yamal tetap bermain meskipun belum pulih sepenuhnya dari cedera pangkal paha. Namun, performanya yang kurang memuaskan dan tabrakan setelah El Clasico memberikan tekanan yang sangat besar kepada bintang muda Barcelona tersebut.
Pemain sayap Barcelona, Lamine Yamal, bermain dalam kekalahan 2-1 dari Real Madrid pada hari Minggu meskipun belum pulih sepenuhnya dari cedera pangkal paha yang berkepanjangan.
Menurut The Athletic, sumber klub telah mengonfirmasi bahwa itu bukan cedera biasa dan Yamal harus belajar mengatasi rasa sakit yang berulang – sebuah faktor yang mungkin memengaruhi penampilannya.
Selama pertandingan, pemain muda Spanyol itu menyentuh bola sebanyak 79 kali tetapi tidak melepaskan satu tembakan tepat sasaran dan kehilangan bola sebanyak 22 kali.
Sebelum dan sesudah pertandingan, Yamal juga menjadi pusat kontroversi di luar lapangan. Awal pekan ini, ia muncul dalam siaran langsung Kings League, bercanda bahwa para pemain Real Madrid adalah "pengeluh dan tukang menyelam", sekaligus merujuk pada kemenangan 4-0 di Bernabéu sehari sebelumnya.
Meskipun dimaksudkan sebagai lelucon, komentar tersebut dengan cepat menjadi viral dan menimbulkan kehebohan di ruang ganti Real Madrid.
Setelah peluit akhir berbunyi, terjadi bentrokan kecil ketika Yamal menghampiri kapten Dani Carvajal untuk berjabat tangan. Bek Real Madrid itu menolak dan memberi isyarat mata ke arah pemain muda Barca tersebut.
Situasi memanas hingga Thibaut Courtois turun tangan dan Eduardo Camavinga turun tangan untuk menenangkan situasi. Sebelum Yamal meninggalkan lapangan, Vinícius Jr. juga menghampirinya, tetapi Raphinha segera turun tangan untuk mencegah keributan lebih lanjut.
Usai pertandingan, rekan-rekan setimnya membela Yamal. Frenkie de Jong mengkritik Carvajal karena "menunjukkan sikapnya di lapangan alih-alih berbicara secara pribadi", dan juga mengatakan bahwa reaksi pemain Real Madrid itu "berlebihan". Gelandang asal Belanda itu menekankan bahwa Yamal masih dalam proses belajar menghadapi tekanan dari penonton.
Insiden ini sekali lagi menyoroti tekanan luar biasa yang dihadapi Yamal, baik di dalam maupun di luar lapangan, sebagai talenta muda paling menjanjikan di Barcelona.