Media Indonesia Angkat Bicara Saat Malaysia Mengajukan Banding ke FIFA
- vnexpress.net
Olret – Media Indonesia, khususnya CNN Indonesia, angkat bicara setelah Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) resmi mengajukan banding kepada FIFA terkait kasus tujuh pemain naturalisasi yang menggunakan dokumen palsu.
Menurut CNN Indonesia, Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) resmi mengajukan banding kepada FIFA terkait kasus tujuh pemain naturalisasi yang dituduh menggunakan dokumen palsu dalam dokumen pendaftaran mereka. Hal ini dinilai sebagai upaya penting FAM untuk mengurangi sanksi berat dari badan sepak bola dunia tersebut.
Penjabat Presiden FAM, Datuk Yusoff Mahadi, mengonfirmasi bahwa banding diajukan melalui tim pengacara internasional sebelum batas waktu pada pagi hari tanggal 15 Oktober (waktu setempat). Ia mengatakan bahwa kali ini FAM melampirkan berkas baru yang disusun lebih cermat, berisi dokumen autentik tentang asal-usul ketujuh pemain yang dituduh.
“Pengajuan banding ini mencerminkan keinginan kami untuk mencapai hasil yang positif. Para pengacara yang ditunjuk berpengalaman dalam menangani kasus-kasus di tingkat internasional dan memahami peraturan FIFA. Ini adalah kesempatan kedua bagi FAM untuk menunjukkan transparansi,” ujar Mahadi kepada New Straits Times, seperti dikutip CNN Indonesia.
Sebelumnya, FIFA menetapkan bahwa FAM melanggar peraturan dengan memberikan dokumen palsu mengenai latar belakang tujuh pemain naturalisasi, termasuk Gabriel Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel.
Menurut investigasi FIFA, para pemain ini tidak memiliki kakek-nenek yang lahir di Malaysia sebagaimana dinyatakan FAM, tetapi faktanya semuanya berasal dari Eropa dan Amerika Selatan.
Dengan kesimpulan tersebut, FIFA mendenda FAM sebesar 350.000 franc Swiss (setara dengan sekitar 7,2 miliar VND) dan menskors para pemain yang terlibat selama 12 bulan. Setiap orang juga harus membayar denda tambahan sebesar 2.000 franc Swiss (lebih dari 41 juta VND)
CNN Indonesia melaporkan bahwa FAM menaruh harapan tinggi pada proses banding, terutama karena mereka telah menambahkan dokumen hukum baru. Namun, kasus ini masih sangat kontroversial di Malaysia dan telah menarik perhatian media regional, mengingat masa depan para pemain naturalisasi ini masih belum jelas.