Negara Dengan Penduduk Hanya Sekitar 55.000 Orang Akan Menciptakan Keajaiban di Kualifikasi Piala Dunia
- thethao247.vn
Olret – Dengan populasi hanya 55.000 jiwa, Kepulauan Faroe menorehkan kisah ajaib menjelang babak play-off Piala Dunia 2026.
Sepak bola dunia sedang menyaksikan salah satu kisah paling ajaib dekade ini, perjalanan luar biasa tim Kepulauan Faroe, negara dengan populasi hanya 55.000 jiwa namun dikagumi seluruh Eropa.
Dengan populasi lebih dari 55.000 jiwa, Kepulauan Faroe masih berjuang keras untuk mewujudkan impian mereka di Piala Dunia 2026. Setelah babak kualifikasi Eropa, tim kecil ini berada di peringkat ketiga Grup L, hanya terpaut satu poin dari Republik Ceko. Peluang untuk memenangkan babak play-off Piala Dunia bagi tim kecil ini masih terbuka, meskipun sangat sulit.
Keajaiban ini semakin sulit dipercaya jika kita menilik kembali seri-seri sebelumnya. Kepulauan Faroe menghancurkan Montenegro 4-0, lalu mengalahkan Republik Ceko 2-1 dalam pertandingan yang dianggap sebagai "gempa bumi" dalam sepak bola Eropa.
Pada pertandingan itu, Hanus Sorensen membuka skor dengan tendangan jarak jauh yang indah, sebelum Adam Karabec menyamakan kedudukan bagi tim tamu. Namun pada menit ke-81, Martin Agnarsson memanfaatkan kelengahan pertahanan bek Ceko tersebut untuk mencetak gol penentu, membawa kemenangan bersejarah.
Ini adalah kemenangan ketiga berturut-turut Kepulauan Faroe. Lebih penting lagi, mereka tidak pernah kalah dengan selisih lebih dari satu gol selama kualifikasi. Sebelumnya, tim ini tidak pernah menang lebih dari dua pertandingan dalam satu turnamen kualifikasi, kini jumlahnya menjadi empat.
Namun perjalanan ajaib ini belum berakhir. Negara kepulauan kecil ini akan bertandang ke Kroasia, sang pemuncak klasemen, pada 14 November.
Jika mereka kembali menciptakan kejutan, mereka bisa membuka peluang untuk berpartisipasi dalam babak play-off Piala Dunia 2026, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah negara kepulauan kecil ini.
Jika lolos ke Piala Dunia 2026, Kepulauan Faroe akan menjadi negara terkecil dalam sejarah yang berpartisipasi dalam festival sepak bola terbesar di dunia, sebuah bukti nyata bahwa sepak bola bukan hanya untuk negara adidaya, tetapi juga untuk impian yang berani melampaui batas.
