Arsenal Melakukan Comeback yang Menakjubkan, Mendekati Keunggulan Liverpool

Olret – (Hasil Sepak Bola) - Arsenal melakukan comeback spektakuler di St. James' Park, mengalahkan Newcastle 2-1 di pekan ke-6 Liga Primer 2025/26, sehingga semakin mendekati posisi puncak Liverpool.

Pada malam 28 September, Arsenal bertandang ke markas Newcastle, St. James' Park, di pekan ke-6 Liga Primer 2025/26. Pertandingan berlangsung menegangkan hingga menit-menit akhir dan diakhiri dengan comeback gemilang dari tim tamu.

Newcastle memulai pertandingan dengan antusiasme tinggi dan membuka skor pada menit ke-34. Berawal dari umpan silang akurat Sandro Tonali, striker Nick Woltemade melompat tinggi dan menyundul bola melewati kiper David Raya, membawa The Magpies unggul 1-0.

Setelah gol ini, tim tuan rumah terus memainkan pertahanan serangan balik yang solid, sementara Arsenal, meskipun lebih banyak menguasai bola, gagal memanfaatkan peluang mereka di babak pertama.

Di babak kedua, pelatih Mikel Arteta terus melakukan penyesuaian susunan pemain untuk menyamakan kedudukan.

The Gunners baru mendapatkan hasil positif pada menit ke-84 ketika Declan Rice dengan akurat memberikan umpan silang kepada Mikel Merino yang melompat tinggi dan menyundul bola ke gawang Nick Pope, menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Gol ini membakar semangat Arsenal di menit-menit akhir.

Drama semakin memanas di menit ke-86 ketika Newcastle menganggap Gabriel menyentuh bola dengan tangannya di kotak penalti. VAR secara mengejutkan tidak mengintervensi, sementara wasit Jarred Gillett menolak penalti, memicu reaksi keras dari para pemain dan penonton tuan rumah.

Dan ketika pertandingan tampak berakhir imbang, titik balik pun muncul. Pada menit ke-90+7, memanfaatkan tendangan sudut Rice, Gabriel melompat tinggi dan menyundul bola dengan keras ke gawang, memastikan kemenangan 2-1 untuk Arsenal.

Dengan hasil ini, Arsenal mengumpulkan 13 poin setelah 6 putaran, naik ke posisi kedua klasemen, hanya terpaut 2 poin dari Liverpool. Sementara itu, Newcastle terus menurun dan kehilangan kesempatan untuk menembus grup teratas. Hal ini juga menjadi penegasan akan kegigihan Arteta dan timnya dalam perebutan gelar juara tahun ini.