Ronaldo Alami Kutukan Menyakitkan di Al Nassr

Cristiano Ronaldo
Sumber :
  • google image

OlretCristiano Ronaldo kembali mengalami kekecewaan bersama Al Nassr ketika ia kembali tersingkir di final, memperpanjang rekor tanpa kemenangan di Arab Saudi dan mengukuhkan "kutukan" gelar juara yang belum terpatahkan.

Julian Alvarez Bersinar, Atletico Menang Meyakinkan

Final Piala Super Arab Saudi 2025 di Hong Kong dianggap sebagai kesempatan emas bagi Ronaldo dan Al Nassr untuk meraih gelar resmi pertama mereka. Bintang Portugal itu bermain dengan penuh tekad, mencetak gol di waktu normal dan sukses mengeksekusi penalti.

Namun, Al Nassr tetap kalah 3-5 dari Al Ahli setelah kedua tim bermain imbang 2-2 dalam 90 menit, dan kemudian gagal meraih trofi bergengsi tersebut.

Man Utd Incar Vitor Roque dari Barcelona, ​Ruben Amorim Punya Rekrutan Musim Dingin Pertamanya?

Ini adalah final ketiga berturut-turut yang Ronaldo kalahkan bersama Al Nassr. Sebelumnya, ia dan tim kalah di final Piala Raja 2023-24 dan Piala Super 2024.

Satu-satunya gelar yang diraih CR7 sejak datang ke Arab Saudi adalah Piala Champions Klub Arab, tetapi turnamen ini tidak diakui secara resmi oleh FIFA.

Arsenal Catat Rekor Luar Biasa Setelah 122 Tahun

Artinya, Ronaldo telah menjalani empat tahun berturut-turut tanpa gelar resmi, sejak menjuarai Coppa Italia 2021 bersama Juventus. Bagi seorang pemain yang selalu dikaitkan dengan prestasi, rentetan hari-hari tanpa gelar ini dianggap sebagai "kutukan" yang menghantui kariernya di Timur Tengah.

Sejak bergabung dengan Al Nassr pada Januari 2023, Ronaldo terus mempertahankan performa impresifnya dalam mencetak gol, menjadikannya penyerang utama dan simbol Liga Pro Saudi.

Namun, upaya individunya belum cukup untuk membantu tim keluar dari situasi tanpa pemain. Musim lalu, Al Nassr tidak hanya gagal di final, tetapi juga kehilangan tempat di Liga Champions AFC, sehingga mereka terpaksa berkompetisi di Liga Champions AFC Dua - turnamen kasta kedua Asia.

Media Arab Saudi menganggap final melawan Al Ahli sebagai kesempatan emas bagi Ronaldo untuk memutus rentetan kekecewaan, tetapi hasil itu kembali membayangi perjalanannya.

Al Ahli menjuarai liga, sementara Ronaldo dan rekan-rekannya hanya bisa menyaksikan dengan penyesalan gelar juara terlepas dari genggaman mereka.

Kutukan tidak meraih gelar resmi bersama Al Nassr menjadi beban mental bagi Ronaldo. Di usianya yang menginjak 39 tahun, tak banyak waktu tersisa baginya untuk meraih lebih banyak trofi.

Pertanyaannya, mampukah CR7 memutus rentetan kegagalan untuk meraih kembali kejayaan dengan seragam kuning-hijau, ataukah ia akan mengakhiri karier gemilangnya dengan sebuah elipsis di Timur Tengah?