MU Hadapi Kesulitan Baru di Amerika

Olret – Man Utd telah tiba di AS untuk pertandingan persahabatan pertama musim ini, tetapi begitu mereka tiba, pelatih Ruben Amorim dan timnya terpaksa segera menyesuaikan rencana latihan mereka karena kondisi cuaca yang sangat buruk di sana.

Menurut Daily Mail, panas dan kelembapan yang tinggi di Chicago, tempat Man Utd bermarkas dan bersiap menghadapi Bournemouth, menyebabkan banyak kesulitan bagi seluruh tim.

Suhu di sini bisa melebihi 30 derajat Celcius, tetapi kelembapannya membuat suhu di sana mencapai lebih dari 40 derajat. Hal ini memaksa pelatih Amorim dan staf kepelatihannya untuk segera mengubah rencana latihan serta pola makan para pemain.

Sebelumnya, Man Utd baru saja menjalani sesi latihan terakhir mereka di Carrington dengan pemain baru Bryan Mbeumo, yang diperkirakan akan bergabung dengan Matheus Cunha untuk menciptakan lini serang baru bagi "Setan Merah".

Namun, yang menanti mereka di AS adalah iklim yang membuat banyak tim lain harus "berteriak ke surga" di Piala Dunia Antarklub.

"Sejujurnya, panasnya di sini sangat buruk. Ada kalanya saya harus berbaring di lapangan karena pusing," ungkap gelandang Chelsea Enzo Fernandez setelah pengalamannya di turnamen pada bulan Juni.

Sementara itu, pelatih Chelsea Enzo Maresca pernah berseru bahwa "hampir mustahil untuk berlatih" di Philadelphia ketika suhu luar mencapai 37 derajat dan kelembapan mencapai 45%.

Tak ingin terulang kembali, staf pelatih Man Utd secara proaktif memperpendek durasi sesi latihan, menambah waktu istirahat, dan mewajibkan sesi pengisian air minum secara berkala. Semua persiapan harus berfokus pada tujuan memastikan kondisi fisik optimal untuk pertandingan mendatang.

Selama tur ini, Man Utd akan menghadapi West Ham (New Jersey), Bournemouth (Chicago), Everton (Atlanta) sebelum kembali ke Old Trafford untuk menghadapi Fiorentina pada 9 Agustus. Setelah itu, Pelatih Amorim akan memiliki waktu tepat 8 hari untuk menyelesaikan persiapan sebelum pertandingan pembuka Liga Primer melawan Arsenal pada 17 Agustus.

Jadwal yang padat dan kondisi cuaca buruk di AS menjadi masalah besar bagi "Setan Merah". Agar dapat memulai musim dengan mulus, Ruben Amorim tak hanya membutuhkan kemampuan taktisnya, tetapi juga kemampuan adaptasi cepat tim terhadap lingkungan khusus ini.