Catat Sejarah Liga Champions, PSG Libas Inter Milan Hingga Tak Berdaya 5-0
- x.com
Olret – Paris Saint-Germain mengakhiri upaya mereka untuk memenangkan Liga Champions 2024/25 dengan penampilan yang luar biasa: kemenangan 5-0 atas Inter Milan di final di Munich. Ini adalah margin kemenangan terbesar dalam sejarah di final Liga Champions.
Pada malam bersejarah itu, talenta muda berusia 19 tahun Desire Doue tampil gemilang dengan mencetak dua gol dan satu assist, membantu PSG mengalahkan Inter Milan yang sudah tua dan tak berdaya.
Dengan gaya permainan yang cepat, langsung, dan kolektif, PSG asuhan pelatih Luis Enrique telah membuktikan bahwa mereka bukan lagi "proyek bintang" seperti zaman Messi, Neymar, dan Mbappé, tetapi kolektif yang bersemangat dan kohesif.
Sejak menit ke-12, PSG membuka skor lewat kerja sama apik antara Vitinha, Doue, dan finisher full-back Achraf Hakimi. Hanya delapan menit kemudian, giliran Doue yang mencetak gol, menyelesaikan umpan dari Dembele dengan gemilang, sehingga skor menjadi 2-0.
Achraf Hakimi
- google image
Inter mencoba melawan namun tidak dapat membuat perbedaan. Bek tengah Francesco Acerbi dan penyerang Marcus Thuram keduanya gagal memanfaatkan peluang sundulan, sementara lini pertahanan tak kuasa menghentikan tekanan terus-menerus dari lawan.
Di awal babak kedua, Doue terus menunjukkan kelas superioritasnya dengan dribel tenang dan penyelesaian setelah kombinasi satu sentuhan dengan Vitinha dan Dembele. Itu adalah gol keduanya dalam pertandingan itu dan juga momen ketika harapan Inter yang tersisa resmi hancur.
Tak berhenti di situ, Khvicha Kvaratskhelia mencetak gol keempat lewat tembakan dari sudut sempit hasil assist ketiga Dembele di pertandingan tersebut. Terakhir, talenta muda Senny Mayulu yang juga baru berusia 19 tahun mengakhiri pesta gol dengan golnya pada menit ke-85 memanfaatkan umpan silang Bradley Barcola.
Bagi PSG: Kemenangan ini tak hanya mengantarkan tim Prancis ke puncak Eropa, tetapi juga meneguhkan transformasi nyata tim yang pernah dianggap sebagai "murid" di Liga Champions. Setelah 14 tahun di bawah kepemilikan negara Qatar dan satu kekalahan di final 2020, PSG akhirnya mengatasi rintangan terbesar, dengan cara yang paling meyakinkan.
PSG juga merupakan tim pertama yang mencetak lima gol di final sejak 1962, dan telah menciptakan margin terbesar dalam sejarah final Liga Champions. PSG menyelesaikan musim dengan usia rata-rata hanya 23 tahun, sangat kontras dengan Inter, tim tertua di liga.
Achraf Hakimi
- thethao247.vn
Mereka telah menunjukkan kekuatan, keinginan dan kebanggaan sepak bola Prancis di kancah Eropa. Bagaimanapun, PSG akhirnya menggunakan uang mereka dengan bijak untuk menempatkan klub di jalur yang benar dan mencapai puncak seperti sekarang.
Ini adalah kelima kalinya Munich menjadi tuan rumah final Liga Champions dan kelima kalinya muncul juara baru. Setelah Marseille pada tahun 1993, sepak bola Prancis memiliki klub kedua yang melangkah ke podium Eropa dan PSG telah memenangkan kejuaraan dengan cara yang tidak dapat dilupakan siapa pun. Sekali lagi, selamat kepada PSG, raja baru sepak bola Eropa.