Mbappe Ciptakan Sejarah di Real, Melakukan Apa yang Tidak Bisa Dilakukan Ronaldo
- RMCF
Olret – Striker Kylian Mbappe telah mencetak rekor gol baru untuk Real Madrid. Dengan hattrick melawan Barcelona di putaran ke-35 La Liga, striker Kylian Mbappe mencetak rekor yang belum pernah terjadi sebelumnya selama berseragam Real Madrid.
Dengan demikian, termasuk ketiga gol yang disebutkan di atas, bintang Prancis ini telah mencetak total 39 gol setelah 53 penampilan di semua kompetisi, yang dengan demikian secara resmi memecahkan rekor gol terbanyak yang dicetak di musim pertama untuk Real.
Rekor sebelumnya dipegang legenda Ivan Zamorano dengan 37 gol dalam 45 pertandingan pada musim 1992/93.
Sementara itu, Cristiano Ronaldo, pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah tim Kerajaan, hanya mencetak 33 gol di musim pertamanya (2009/10) di Bernabeu, menyamai pencapaian mantan pemain Ruud van Nistelrooy.
Selain itu, juara Piala Dunia 2018 itu juga menjadi pemain Real Madrid pertama yang mencetak tiga gol dalam pertandingan El Clasico di La Liga, sejak legenda Ivan Zamorano melakukannya pada tahun 1995.
Bagi Mbappe, ketiga gol di atas sekaligus membantunya naik ke puncak daftar pencetak gol terbanyak La Liga dengan raihan 26 gol, unggul dua gol atas Robert Lewandowski, striker yang masih dalam proses menemukan kembali performa terbaiknya.
Namun, kecemerlangan Mbappe tidak berarti apa-apa, karena Real menderita kekalahan keempat berturut-turut melawan Barca musim ini.
Tim Royal memiliki awal yang baik dengan dua gol dari Mbappe. Namun, kecerobohan lini belakang membuat Real harus membayar harganya dengan empat gol beruntun yang dicetak Eric Garcia, Lamine Yamal, dan dua gol Raphinha, sehingga tim tuan rumah Barca unggul 4-2.
Pada babak kedua, Los Blancos menaikkan formasi untuk mencari gol penyeimbang, tetapi usaha mereka hanya membuahkan hasil lewat gol tunggal Mbappe.
Pada akhirnya, Real kalah 3-4 dari Barcelona. Ini juga merupakan kekalahan keempat tim Kerajaan dalam pertandingan El Clasico musim ini, setelah leg pertama pada Oktober tahun lalu, bersama dengan dua final Piala Super Spanyol dan Piala Raja.
Hasil di atas membuat tim asuhan pelatih Carlo Ancelotti nyaris kehilangan peluang mempertahankan tahta, sebab selisih poin dengan Barca sudah melebar menjadi tujuh poin, sementara turnamen tinggal menyisakan tiga putaran lagi.