Martinez Menangis Sebelum Melawan Barca, Pahlawan Inter Hampir Pingsan Karena Bahagia
- AP
Di akhir babak pertama, penyerang Argentina itu dijatuhkan oleh Pau Cubarsi di area penalti, sehingga menghasilkan penalti. Pada tanda 11 meter, Hakan Calhanoglu melepaskan tembakan mendatar ke sudut kiri, bertentangan dengan prediksi kiper Szczesny, yang menggandakan jarak.
Pada babak kedua, Eric Garcia, Dani Olmo, dan Raphinha mencetak tiga gol berturut-turut untuk membantu Barca unggul 3-2 hingga akhir waktu normal. Namun kemudian gol dari Francesco Acerbi dan Davide Frattesi membantu Inter bangkit dan menang 4-3 di leg kedua dan agregat 7-6.
Martinez terus menjadi emosional dan berusaha menahan air mata saat berbicara kepada wartawan. "Saya punya banyak pikiran," ungkap juara Piala Dunia 2022 itu.
"Kami menghadapi lawan yang kuat, tetapi kami terus berkembang setiap tahun dan saya sangat bangga. Tim ini tidak pernah menyerah dan para penggemarnya luar biasa."
Inter akan menghadapi Arsenal atau PSG di final di Allianz Arena, Munich, Jerman pada 31 Mei. Untuk kali kedua dalam tiga tahun, Inter mencapai final Liga Champions, setelah kalah 0-1 dari Man City di Ataturk, Istanbul, Turki pada 2023.
"Kami bertekad untuk bangkit dari kekalahan terakhir itu. Sekarang kami harus memulihkan energi dan menyelesaikan musim dengan baik. Kami paham bahwa kami punya kesempatan lain untuk menulis sejarah," kata Martinez.
Sementara itu, Federico Dimarco menilai Barca sebagai klub teratas, tetapi mengatakan Inter bermain sebagai tim, selalu fokus dan menguasai bola sepanjang pertandingan. Pemain asal Italia itu pun memuji pelatih Simone Inzaghi sebagai sosok pemimpin, selalu mengarahkan, mempersiapkan diri dengan matang, dan bercanda di masa-masa sulit.
"Saya tidak punya kata-kata untuk menggambarkan apa yang terjadi malam ini. Kami bangkit dan bermain dengan sangat baik. Itu adalah malam Liga Champions yang indah," kata Dimarco.