Menanti Keajaiban Real Madrid Ulangi Comeback Spektakuler Barcelona dan Deportivo La Coruna

Vinicius Jr, Bellingham, Mbappe, Rodrygo - Real Madrid
Sumber :
  • Marca.com

Bola Olret VIVAReal Madrid kini pada posisi kritis dalam upaya mempertahankan gelar juara Liga Champions UEFA, setelah pada pertandingan leg pertama perempat final kalah telak 0-3 melawan Arsenal

Ronaldo Bertahan, Al Nassr Incar Juara Liga Champions

Los Blancos membutuhkan keajaiban meraih kemenangan dengan selisih empat gol pada leg kedua melawan Arsenal untuk mengamankan tempat ke babak semifinal.

 

Berita Transfer Tekini : Ronaldo Menuntaskan Masa Depannya, Man City mempercepat kesepakatan Rayan Cherki

gol free kick indah Declan Rice ke gawang Real Madrid

Photo :
  • UEFA.com

 

10 Bintang Muda Terbaik Piala Dunia Antarklub 2025 (Part 2)

Madrid minimal unggul tiga gol di leg kedua, supaya dapat memaksakan pertandingan melawan Arsenal berlanjut ke babak tambahan waktu. 

Real Madrid sebelumnya sering lepas dari situasi pelik, menyingkirkan lawan pada fase knock-out setelah kalah pada pertandingan leg pertama.

Namun Madrid belum pernah dalam situasi defisit tiga gol dari leg pertama pada ajang Liga Champions.

Pada perempat final Liga Champions musim 2015/2016, Real Madrid sukses melakukan comeback hebat.

Real Madrid yang kalah 0-2 pada laga leg pertama melawan Wolfsburg, berhasil menang 3-0 di leg kedua sehingga Real Madrid unggul agregat 3-2.

Dalam sejarah Liga Champions, sejauh ini baru ada empat klub yang berhasil lolos dari situasi sulit, menaklukkan lawan setelah defisit tiga gol atau lebih di leg pertama.

Pada perempat final Liga Champions musim 2003/04, AC Milan menang 4-1 pada leg pertama melawan Deportivo La Coruna.

Secara luar biasa, Deportivo La Coruna berhasil membalas dengan kemenangan telak 4-0 atas AC Milan di leg kedua.

 

 

Gol Walter Pandiani, Juan Carlos Valerón dan Albert Luque pada babak pertama, plus gol pemain pengganti Fran González pada babak kedua, menghancurkan AC Milan yang saat itu dilatih oleh Carlo Ancelotti.

 

Di babak 16 besar Liga Champions musim 2016/17, Paris Saint-Germain yang dibesut Unai Emery menang telak 4-0 pada laga leg pertama melawan Barcelona.

Namun Barcelona yang dilatih Luis Enrique berhasil bangkit di leg kedua, menghancurkan PSG dengan skor 6-1 di Stadion Camp Nou.

Semusim kemudian, gantian Barcelona yang kena comeback lawan pada perempat final Liga Champions.

Barca di leg pertama perempat final sudah unggul 4-1 atas AS Roma di Camp Nou. Tak terduga, AS Roma berhasil bangkit meraih kemenangan 3-0 di leg kedua berkat gol yang dibuat Edin Dzeko, Daniele De Rossi, dan Kostas Manolas.

 

Agregat seimbang 4-4 kontra Barcelona, jatah tiket ke semifinal menjadi milik AS Roma berkat keunggulan gol away yang saat itu masih diterapkan pada ajang Liga Champions.

 

Liverpool tim terakhir yang berhasil menaklukkan lawan dari defisit tiga gol, dan korbannya adalah Barcelona pada semifinal Liga Champions musim 2018/19.

Barca telah unggul 3-0 pada leg pertama, tapi Liverpool yang dilatih Jurgen Klopp dengan hebatnya membalas lewat kemenangan 4-0 pada leg kedua berkat aksi gemilang Divock Origi dan Georginio Wijnaldum yang masing-masing mencetak dua gol.