Bagaimana Rasmus Hojlund Menyebabkan Man Utd Terpuruk?

Ramus Hojlund
Sumber :
  • thethao247

Sejak datang ke Man Utd, Amorim terkadang menggunakan bintang penyerang lainnya, Joshua Zirkzee. Pemain asal Belanda ini lebih banyak berposisi sebagai gelandang serang, berada jauh dari gawang, namun tetap mencetak rata-rata 1,96 kali per pertandingan, hampir dua kali lipat dari Hojlund.

Gelandang Tengah Serba Bisa : Declan Rice dari Arsenal atau Ceiceo dari Chelsea

Jadi masalahnya ada pada Hojlund?

Rasmus Hojlund

Photo :
  • Youtube

Hasil Imbang Napoli Dengan Frankfurt Mengecewakan di Liga Champions

Striker berusia 22 tahun itu tidak banyak menembak di bawah Amorim dan juga tidak banyak menembak di bawah Erik ten Hag, mencapai performa yang sedikit lebih baik dengan 1,4 tembakan per 90 menit.

Faktanya, dia tidak banyak menembak saat bermain untuk Sturm Graz dari Austria, dengan rata-rata 2,1 tembakan per pertandingan. Satu-satunya saat Hojlund mencapai performa di atas 2,5 adalah selama enam bulan bersama Atalanta, dengan 2,65 tembakan.

Arsenal Terus Bangkit, Menang 10 Laga Beruntun

Namun menurut ESPN, Hojlund bukan satu-satunya faktor penyebab buruknya performa serangan Man Utd. Di Old Trafford, Hojlund bermain bersama gelandang Bruno Fernandes yang rata-rata melepaskan tembakan 2,98 per pertandingan, dan itu tentunya akan menurunkan angka pemain asal Denmark tersebut.

Lebih lanjut, tugas striker bukan sekedar menyelesaikan. Contoh tipikalnya adalah Roberto Firmino, seorang striker asal Brazil yang tidak mencetak banyak gol atau mencetak banyak gol untuk Liverpool, namun tetap dipuji karena kemampuannya dalam berkontribusi dalam permainan. Hojlund baru berusia 22 tahun dan akan terus berkembang.

Rasmus Hojlund

Photo :
  • getty image

Namun parameter Hojlund menunjukkan masalah Man Utd. Seorang striker dengan sedikit tembakan seperti itu berarti tidak memilih posisi yang baik, kurang percaya diri, atau tidak mendapatkan cukup bola dari rekan satu timnya untuk menembak. Atau mungkin semua ini.

“Jika Anda tidak menembak, Anda tidak akan mencetak gol,” komentar ESPN. “Hojlund harus berkembang, dan Amorim harus membantu Man Utd tampil lebih baik di sepertiga akhir lapangan.

Jika Hojlund tidak menembak lebih banyak untuk meningkatkan rekor mencetak golnya, Man Utd harus memutuskan kapan harus mengurangi kekalahan dan menemukan seseorang yang mampu menembak ke gawang pada waktu yang tepat.”